Rusia Kecam Intervensi Militer AS
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Sabtu (27/9) menuding Amerika Serikat (AS) melakukan “intervensi militer” untuk melindungi kepentingannya, merujuk pada kampanye udara di Suriah.
“Washington terang-terangan mendeklarasikan haknya menggunakan kekuatannya secara sepihak di mana saja untuk menjunjung tinggi kepentingannya,” kata Lavrov di hadapan Majelis Umum PBB.
“Invervensi militer menjadi sebuah norma -bahkan telepas dari hasil buruk dari semua operasi yang dilancarkan AS selama beberapa tahun terakhir.”
Lavrov mengutip kampanye udara NATO di Yugoslavia, perang Irak, kampanye Libya dan misi Afghanistan sebagai contoh dari tindakan militer pimpinan AS yang menurutnya menimbulkan “kekacauan dan ketidakstabilan.”
Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengecam serangan udara pimpinan AS terhadap militan Islam di Suriah sebagai tindakan ilegal dan berpendapat bahwa negara Barat seharusnya bekerja sama dengan Damaskus dalam memerangi jihadis.
Lavrov menuduh bahwa Amerika Serikat dan sekutu negara baratnya menganggap diri mereka sebagai juara demokrasi padahal sebenarnya mereka “mencoba memutuskan mana yang baik dan buruk bagi semua orang.”
Rusia mengirimkan “sejumlah besar senjata dan peralatan militer” ke Irak, Suriah dan negara Timur Tengah lainnya dan akan terus melanjutkan bantuan militer,” ungkapnya. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...