Rusia Klaim Serang Pusat Pelatihan Militer Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mengatakan pada hari Minggu (26/6) bahwa pasukannya telah melakukan serangan terhadap tiga pusat pelatihan militer di utara dan barat Ukraina, termasuk satu di dekat perbatasan Polandia. Itu terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan puncak NATO.
Pemboman itu dilakukan dengan "senjata presisi tinggi dari pasukan kedirgantaraan Rusia dan rudal Kalibr," kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dalam sebuah pernyataan.
Di antara target itu adalah pusat pelatihan militer untuk pasukan Ukraina di distrik Starychi di wilayah Lviv, sekitar 30 kilometer dari perbatasan dengan anggota NATO, Polandia.
Dua pusat pelatihan lainnya berada di wilayah Zhytomyr tengah dan wilayah Chernihiv utara. Namun Konashenkov tidak mengatakan kapan atau dari mana rudal itu ditembakkan.
Pihak Kiev pada hari Sabtu (25/6) mengatakan bahwa Rusia telah melakukan serangan dari tetangga utara Ukraina, Belarusia. Moskow tidak mengomentari klaim tersebut.
Setelah serangan itu, beberapa brigade Ukraina "benar-benar kehilangan kemampuan tempur mereka," kata Konashenkov, menambahkan bahwa "rencana untuk menempatkan mereka di zona pertempuran digagalkan."
Serangan itu menjadi pengingat bahwa Rusia mampu menyerang bagian mana pun dari Ukraina, bahkan dengan sebagian besar operasinya sekarang berlangsung di timur dan selatan negara itu.
Pihak berwenang Ukraina melaporkan bahwa ada serangan Rusia di ibu kota Ukraina, Kiev pada Minggu pagi, tetapi Konashenkov tidak menyebutkannya dalam pernyataannya.
Pernyataan serangan Rusia itu terjadi saat KTT G7 dibuka di Jerman pada hari Minggu, dan menjelang pertemuan NATO di Madrid dari 28 hingga 30 Juni. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Polri Tangkap Buron Pengendali Clandestine Lab di Bali Asal ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan satu orang dar...