Rusia Larang Penyebaran Informasi dari Blogger Navalny
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Jaksa penuntut Rusia memperingatkan pengguna internet untuk tidak menyebarkan informasi apa pun dari pemimpin protes dan blogger Alexei Navalny, yang tengah menjadi tahanan rumah dan dilarang menggunakan internet, demikian diungkapkan pendukungnya pada Selasa (1/4).
Navalny, yang blog dan Twitter feed populernya dijadikan sarana gerakan protes menentang Presiden Vladimir Putin, menjadi tahanan rumah sejak Februari akibat upayanya menyelidiki korupsi. Dia dilarang mengakses internet.
Namun, pendukung Navalny tidak tinggal diam. Mereka terus menulis di blog Live Journal milik Navalny dan berkicau atas namanya, membuat geram pihak yang berwenang di Rusia.
Dalam sebuah surat yang dipublikasikan di blog Navalny, yang diduga ditujukan kepada penyedia internet Rusia, jaksa penuntut Moskow mengeluhkan “beberapa kelompok yang berhubungan (dengan Navalny) terus memublikasikan informasi atas namanya”.
Surat jaksa tersebut tidak mengidentifikasi orang-orang tertentu, namun menyebutkan penulisan tersebut merupakan pelanggaran aturan tahanan rumah, terutama karena pesan yang diunggah secara online itu mendesak rakyat Rusia untuk turun dalam aksi protes.
“Publikasi tersebut berisi seruan untuk berpartisipasi dalam aksi massal yang melanggar ketertiban umum,” kata surat tersebut, seraya menambahkan halaman Navalny di Facebook, situs jejaring sosial utama Rusia Vkontakte, Twitter, dan Live Journal, “membentuk opini pembaca”.
Harian bisnis Vedomosti melaporkan, surat serupa dikirim ke perusahaan yang mengontrol situs jejaring sosial Rusia.
Beberapa perwakilan perusahaan memberitahu Vedomosti bahwa mereka tidak mengambil langkah apa pun karena surat peringatan itu tidak memberi instruksi spesifik. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...