Rusia: Larangan Atlet Rusia dan Belarusia di Olimpiade Paris Tidak Dapat Diterima
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Menteri Olahraga Rusia, Oleg Matytsin, mengatakan pada hari Sabtu (11/2) bahwa seruan dari menteri lebih dari 30 negara untuk melarang atlet Rusia dan Belarusia pada Olimpiade 2024 di Paris tidak dapat diterima, kantor berita TASS melaporkan.
Sekelompok 35 negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman dan Australia, akan menuntut agar atlet Rusia dan Belarusia dilarang tampil di Olimpiade 2024, kata menteri olah raga Lithuania pada hari Jumat (10/2), memperdalam ketidakpastian atas Olimpiade Paris.
Langkah tersebut menambah tekanan pada Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang putus asa untuk menghindari acara olah raga tersebut dicabik-cabik oleh konflik yang terjadi di Ukraina.
“Ini adalah campur tangan langsung para menteri dalam kegiatan organisasi olah raga internasional independen, upaya untuk mendikte syarat partisipasi atlet dalam kompetisi internasional, yang sama sekali tidak dapat diterima,” kata Matytsin seperti dikutip TASS.
IOC telah membuka pintu bagi atlet Rusia dan Belarusia untuk bertanding sebagai tim netral.
Dikatakan boikot akan melanggar Piagam Olimpiade dan bahwa pelibatan Rusia dan Belarusia didasarkan pada resolusi PBB terhadap diskriminasi dalam gerakan Olimpiade.
"Sekarang kita melihat keinginan yang tidak terselubung untuk menghancurkan persatuan olah raga internasional dan gerakan Olimpiade internasional, untuk menjadikan olah raga sebagai sarana tekanan untuk menyelesaikan masalah politik," kata Matytsin seperti dikutip.
Kantor berita Rusia, RIA Novosti, juga melaporkan bahwa Matytsin menggambarkan proposal Menteri Olahraga Polandia, Kamil Bortniczuk, sebagai "memalukan" untuk membentuk tim pengungsi yang akan mencakup para pembangkang Rusia dan Belarusia. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...