Rusia Mampu Kembangkan Vaksin untuk Strain Baru Virus Corona
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mampu mengembangkan vaksin melawan strain virus corona yang bermutasi, kata direktur Chumakov Federal Scientific Center for Research and Development of Immune and Biological Products, pada hari Minggu (20/12).
"Pengalaman kami menunjukkan bahwa galur virus corona yang kami deteksi tidak berbeda secara dramatis, yang berarti laju mutasinya tidak cepat. Tetapi meskipun kami mengetahui bahwa virus tersebut telah bermutasi secara serius, kami memiliki teknologi untuk mengubah galur utama. Itu adalah solusi yang agak sederhana," kata kantor berita negara TASS mengutip Aidar Ishmukhametov.
Varian virus corona baru, yang tampaknya telah meningkatkan penularan, telah mulai beredar di Inggris. Di luar Inggris, sembilan kasus jenis baru telah dilaporkan di Denmark, serta satu kasus di Belanda dan satu lagi di Australia, menurut WHO.
WHO mencatat "tanda-tanda awal bahwa virus varian mungkin dapat menyebar lebih mudah di antara orang-orang" dan "informasi awal bahwa varian tersebut dapat mempengaruhi kinerja beberapa tes diagnostik."
Nama ilmiah strain baru adalah VUI 202012/01, dengan VUI adalah singkatan dari Variant Under Investigation.
Rencana Rusia
Rusia berencana untuk memvaksinasi 80 persen penduduknya pada musim gugur 2021, kata Direktur Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya, Alexander Gintsburg, pada hari Minggu, menurut laporan TASS.
“Jika dalam sebulan, dan ini cukup realistis untuk konsumsi domestik kita, kita dapat memproduksi 5-6 juta dosis vaksin, maka pada akhir musim gugur 2021 kita harus memvaksinasi 70-80 persen penduduk kita, artinya penyakit ini akan dikendalikan vaksin," katanya.
Negara itu akan mulai memvaksinasi orang yang berusia di atas 60 tahun pekan depan, kata Menteri Kesehatan, Mikhail Murashko pada hari Minggu.
Rusia telah mengatakan pada bulan November bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan secara lokal, Sputnik V, memiliki kemanjuran lebih dari 95 persen dan berjanji biayanya akan kurang dari US$ 10 per dosis di pasar internasional. (TASS/AFP/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...