Rusia Ragukan Kematian Al-Baghdadi
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia masih belum dapat memverifikasi klaim Amerika Serikat tentang kematian pemimpin Negara Islam, Abu Bakr al-Baghdadi, kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menurut Rusia Today.
Sebaliknya Rusia justru menuduh AS memfasilitasi kebangkitan kelompok yang disebulnya disebut ISIS itu sejak awal.
Abu Bakr al-Baghdadi, (sekarang mantan) pemimpin kelompok teroris terkenal Negara Islam (IS, sebelumnya ISIL atau ISIS) "apakah dia benar-benar mati atau spawn Amerika Serikat," kata menteri kepada seorang penyiar Rusia. Lavrov merujuk pada karakter fiktif dan film kartun atau animasi.
"ISIS muncul setelah invasi ilegal AS ke Irak, runtuhnya negara Irak dan pembebasan para ekstremis yang sebelumnya disimpan di penjara-penjara Amerika di sana...," katanya.
Presiden AS, Donald Trump, dengan bangga mengumumkan pasukan khusus Amerika menetralkan pemimpin teroris itu dalam "serangan malam hari yang berani" di barat laut Suriah. Namun, pernyataannya disambut dengan skeptis oleh sebagian negara.
Pentagon merilis rekaman dari serangan drone itu untuk menunjukkan bukti mengenai kematian pemimpin teroris itu sendiri. Tubuh al-Baghdadi disebutkan tercerai-berainya, ditemukan di bawah puing-puing terowongan yang runtuh. Diduga dia dikubur di laut, tetapi bukti untuk pernyataan ini dinilai pada dasarnya masih dirahasiakan.
Sebelumnya, Presiden Suriah, Bashar al-Assad juga menyatakan keraguannya tentang nasib teroris terkenal itu. Dia mengatakan bahwa Washington dapat menciptakannya kembali "dengan nama yang berbeda, sebagai individu yang berbeda." Dia juga menyarankan Amerika dapat mereproduksi "ISIS secara keseluruhan," mungkin "dengan nama yang berbeda tetapi dengan pemikiran dan tujuan yang sama."
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...