Rusia Tahan Jurnalis AS Atas Tuduhan Spionase
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Dinas keamanan Rusia FSB pada Kamis (30/3) menyatakan telah menahan seorang jurnalis dari surat kabar Amerika Serikat The Wall Street Journal atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata untuk Washington, dan penahanan tersebut adalah tindakan paling keras terhadap jurnalis asing sejak Rusia menyerang Ukraina.
Dalam pernyataannya, FSB menyebut telah membuka kasus pidana atas dugaan spionase terhadap warga jurnalis AS Evan Gershkovich yang mereka tuduh menghimpun informasi rahasia negara mengenai sebuah pabrik militer.
Meskipun tidak merinci pabrik militer yang dimaksud, dinas keamanan tersebut menyatakan ia ditangkap di Kota Yekaterinburg saat mencoba mengambil informasi rahasia. Tidak ada bukti yang diberikan atas dugaan tersebut.
"Telah ditetapkan bahwa E. Gershkovich, bertindak dalam tugas dari pihak Amerika, telah menghimpun informasi yang tergolong rahasia negara mengenai aktivitas di sebuah perusahaan yang terkait dengan kompleks militer dan industri Rusia," sebagaimana pernyataan FSB.
Undang-undang sensor Rusia semakin diperketat semenjak puluhan ribu tentara Rusia dikerahkan ke Ukraina pada 24 Februari 2022 dalam apa yang Rusia sebut sebagai operasi militer khusus.
The Wall Street Journal dan Kedutaan Besar AS di Moskow masih belum mengeluarkan pernyataan.
Walau demikian, seorang sumber diplomatik AS menyebut kedutaan besar AS belum menerima informasi tentang insiden tersebut dan sedang berusaha meminta informasi kepada otoritas Rusia.
Sementara itu, dukungan yang ditunjukkan secara daring kepada Gershkovich mengalir dari jurnalis asing lain yang meliput Rusia. Mereka menyebut Gershkovich adalah jurnalis profesional dan bukan mata-mata.
"Evan Gershkovich adalah seorang jurnalis yang amat baik dan pemberani. Demi Tuhan, dia bukan mata-mata. Penahanannya adalah serangan langsung terhadap seluruh koresponden asing yang masih bekerja di Rusia, dan itu juga berarti FSB telah berada di luar kendali," kata penulis dan ahli di bidang dinas keamanan Rusia yang berbasis di luar Rusia, Andrei Soldatov.
Surat kabar Rusia, Kommersant, melaporkan bahwa Gershkovich akan dibawa ke Moskow dan ditahan di Penjara Lefortovo yang merupakan fasilitas penahanan FSB untuk tahanan pra-sidang.
Gershkovich, yang telah meliput Rusia sejak 2017, sebelumnya bekerja di The Moscow Times dan kantor berita Agence-France Presse. Beberapa bulan belakangan, tugas liputan utamanya adalah terkait politik Rusia dan konflik di Ukraina.
Ponsel Gershkovich tidak dapat dihubungi pada Kamis dan ia, menurut notifikasi dari aplikasi Telegram, terakhir aktif secara daring pada Rabu (29/3) pukul 13:28 waktu Moskow. (Reuters)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...