Rusia Tahan Jurnalis Yang Protes Invasi ke Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Polisi Rusia pada hari Minggu (17/7) menahan jurnalis Marina Ovsyannikova, yang pada bulan Maret menyela siaran langsung TV untuk mengecam aksi militer Rusia di Ukraina, kata pengacaranya.
Tidak ada pernyataan resmi, tetapi penahanannya terjadi beberapa hari setelah Ovsyannikova yang berusia 44 tahun berdemonstrasi sendirian di dekat Kremlin sambil memegang plakat yang mengkritik intervensi Rusia di Ukraina dan Presiden Vladimir Putin.
“Marina telah ditahan,” kata kelompoknya dalam pesan yang diposting di akun Telegram jurnalis. "Tidak ada informasi di mana dia berada."
Pesan itu termasuk tiga foto dia dibawa oleh dua petugas polisi ke sebuah van putih, setelah tampaknya dihentikan saat bersepeda.
Pengacaranya, Dmitri Zakhvatov, mengkonfirmasi penangkapannya kepada kantor berita Ria-Novosti, dengan mengatakan bahwa dia tidak tahu ke mana Ovsyannikova dibawa. "Saya berasumsi bahwa itu terkait satu atau lain cara dengan tindakan protesnya," tambahnya.
Pada bulan Maret Ovsyannikova, seorang editor di televisi Channel One, menerobos masuk ke set program berita malam Vremya (Time) andalannya, memegang poster bertuliskan "No War" dalam bahasa Inggris.
Pada hari Jumat (15/7), Ovsyannikova memposting foto dirinya di Telegram yang menunjukkan dia di dekat Kremlin dan membawa plakat protes yang mengangkat kematian anak-anak dan mencela Putin sebagai "pembunuh".
Deklarasi semacam ini mengekspos tuntutan pidana karena menerbitkan "informasi palsu" dan "merendahkan" tentara, pelanggaran yang dapat membawa konsekuensi hukuman penjara yang berat. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...