Rusia Tidak Tertarik Perpanjang Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia menyatakan tidak tertarik untuk memperpanjang perjanjian biji-bijian di Laut Hitam, kantor berita Rusia, RIA Novosti, melaporkan pada hari Minggu (17/12), mengutip Menteri Pertanian Rusia Dmitry Patrushev.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar hal ini merupakan keputusan politik, namun Rusia akan terus mengekspor gandumnya, karena Rusia mempunyai pembelinya.
“Volume ekspor biji-bijian kami, dengan mempertimbangkan berakhirnya kesepakatan biji-bijian, sama sekali tidak turun, bahkan sedikit meningkat,” kata Patrushev yang dikutip RIA Novosti.
Rusia menarik diri pada bulan Juli dari perjanjian yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum dengan aman dari pelabuhannya di Laut Hitam. Rusia mengatakan pihaknya keluar dari perjanjian tersebut karena kesepakatan tersebut tidak menghasilkan pasokan gandum ke negara-negara termiskin, dan karena masih menghadapi hambatan dalam ekspor gandum dan pupuk.
Rusia Bangun Distrik Militer di Perbatasan Finlandia
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memperingatkan “masalah” dengan negara tetangganya Finlandia setelah negara itu bergabung dengan NATO awal tahun ini, dan mengatakan bahwa Moskow akan membuat distrik militer baru di barat laut Rusia sebagai tanggapannya, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu (17/12).
Finlandia, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer (830 mil), bergabung dengan NATO pada bulan April tahun ini di tengah serangan Moskow terhadap Ukraina.
“Mereka (Barat) menyeret Finlandia ke dalam NATO. Apakah kami mempunyai perselisihan dengan mereka? Semua sengketa, termasuk sengketa wilayah pada pertengahan abad ke-20, telah lama terselesaikan,” kata Putin kepada reporter TV pemerintah.
“Tidak ada masalah di sana, sekarang akan ada masalah, karena kami akan membentuk distrik militer Leningrad dan memusatkan sejumlah unit militer di sana.”
Komentar tersebut muncul ketika Finlandia kembali menutup perbatasannya dengan Rusia pada pekan ini, dan menuduh negara tersebut mendalangi krisis migran di perbatasannya.
Moskow telah memperingatkan tindakan balasan terhadap aksesi Helsinki ke NATO. Putin juga mengatakan Rusia tidak punya alasan untuk berperang dengan negara-negara NATO, setelah pemimpin Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bulan ini bahwa Moskow “tidak akan berhenti” di Ukraina jika berhasil di sana.
“Itu adalah retorika untuk membenarkan kebijakan yang salah terhadap Rusia,” kata Putin.
Dia mengatakan Moskow “tidak tertarik, baik secara geopolitik, ekonomi atau militer, untuk berperang dengan negara-negara NATO.”
Kampanye Kremlin di Ukraina telah membangkitkan kembali ketakutan akan agresi Rusia di sisi timur NATO. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...