Rusia Tolak Tuduhan Diplomatnya Menipu di AS
MOSCOW, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri Rusia menolak tuduhan yang diajukan terhadap puluhan diplomat Rusia oleh Amerika Serikat, dan menyebutnya sebagai upaya untuk membalas dendam atas "isu-isu yang tidak terkait dengan hubungan bilateral," kata seorang diplomat senior Rusia, hari Jumat (6/12).
Kantor Jaksa AS di New York pada hari Kamis (5/12) menuduh 49 diplomat, dan mantan diplomat Rusia, termasuk pasangan mereka di New York telah melakukan penipuan program kesehatan pemerintah yang dimaksudkan untuk membantu orang miskin sebesar US$ 1,5 juta (setara Rp 18 miliar).
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan, Washington harus menyampaikan tuduhan melalui saluran diplomatik, dan tidak membawa masalah ke publik.
''Kami memiliki banyak keluhan tentang diplomat AS di Moskow, tapi kami tidak membuat hal itu ke publik ,'' kata Ryabkov.
Sebelas dari 49 yang didakwa Amerika Serikat, lima di antaranya bekerja di Misi Rusia di Perserikatan Bangasa-bangsa (PBB) dan lima di antaranya adalah pasangan dari para diplomat , kata Kantor Kejaksaan New York Selatan.
Jaksa AS menuduh bahwa selama periode penipuan dari tahun 2004 hingga Agustus 2013, terdakwa memalsu dilaporkan pendapatan mereka atau curang mengklaim bahwa anak-anak mereka adalah warga negara AS untuk memperoleh manfaat program Medicaid yang terkait dengan biaya untuk kehamilan dan pengasuhan anak.
Selama periode yang sama, para terdakwa menghabiskan "puluhan ribu dolar" untuk liburan mewah dan membeli jam tangan mahal, pakaian, sepatu dan perhiasan di toko mewah, seperti Swarovski , Prada dan Tiffany & Co, kata Kantor Jaksa AS. (ria.ru)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...