Rusia Tuduh AS Kembangkan Senjata Biologi di Ukraina
AS dan Barat menanggapi itu sebagai kebohongan, dan PBB tidak memiliki informasi semacam.
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat dan sekutu Barat mengecam Rusia pada hari Jumat (18/3) karena menyebarkan propaganda, disinformasi dan "omong kosong" di Dewan Keamanan PBB dengan menuduh bahwa mereka bagian dari senjata biologis yang dibuat di Ukraina.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengirim dokumen panjang, dilihat oleh Reuters, ke dewan dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Jumat atas tuduhan Moskow bahwa ada "program biologis militer" di Ukraina.
“Kementerian Pertahanan (Rusia) menerima semakin banyak materi dan menganalisisnya. Kami akan terus memberi informasi kepada komunitas internasional tentang aktivitas melanggar hukum yang dilakukan oleh Pentagon di wilayah Ukraina,” kata Nebenzia kepada dewan.
Ini adalah kedua kalinya dalam dua pekan bahwa 15 anggota dewan bertemu tentang topik tersebut atas permintaan Rusia. Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menggambarkan langkah Rusia sebagai “disinformasi dari orang-orang yang putus asa.”
“Kami memiliki pengulangan disinformasi amatir, yang kami diskusikan dan bantah pada Jumat lalu. Itu omong kosong, dulu, dan sekarang omong kosong,” katanya kepada dewan pada hari Jumat.
PBB mengatakan tidak mengetahui adanya program senjata biologis di Ukraina, dan kepala urusan perlucutan senjata PBB, Izumi Nakamitsu, mengatakan kepada dewan pada hari Jumat bahwa badan dunia tidak memiliki "mandat atau kapasitas teknis atau operasional" untuk menyelidiki informasi Rusia.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, pada hari Jumat menuduh rekan Rusia-nya dari "ocehan teori konspirasi yang aneh" pekan lalu.
“Pekan ini kami mendengar lebih banyak lagi dari mana asalnya, hal-hal yang terdengar seperti yang diteruskan kepadanya melalui email berantai dari beberapa sudut gelap internet. Presiden Biden memiliki kata untuk pembicaraan semacam ini: 'Malarkey,” katanya. Itu bermakna “tukang ngibul.”
Thomas-Greenfield juga mengatakan "ada kemungkinan bahwa Rusia mungkin berencana untuk menggunakan bahan kimia atau biologis terhadap rakyat Ukraina," tetapi tidak mengutip bukti apa pun untuk kekhawatiran Washington.
Rusia mengadakan pertemuan pada hari Jumat untuk menggantikan pemungutan suara yang direncanakan pada seruan yang dirancang Rusia untuk akses bantuan dan perlindungan warga sipil di Ukraina. Para diplomat mengatakan tindakan itu akan gagal, sementara Nebenzia menuduh negara-negara Barat melakukan kampanye "tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadapnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...