Rusia, Ukraina dan Uni Eropa Buat Kesepakatan Baru Soal Jalur Pipa Gas
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM- Rusia, Ukraina dan Komisi Eropa menyetujui kesepakatan baru soal jalur pipa gas mulai 1 Januari 2020, kata Wakil Presiden Komisi Eropa, Maros Sefcovic. Ukraina adalah tempat singgah utama bagi gas yang diekspor melalui pipa dari Rusia ke Eropa.
Kesepakatan saat ini antara Ukraina dan Rusia, dua negara bekas Soviet, akan habis pada akhir 2019. "Setelah melakukan pembicaraan yang sangat intensif, dengan senang hati saya bisa sampaikan bahwa kami telah mencapai kesepakatan secara prinsip menyangkut semua elemen utama, yang saya yakin adalah kabar sangat positif bagi Eropa, Rusia dan Ukraina," kata Sefcovic dalam konferensi pers, dikutip Reuters.
Sefcovic bersama Menteri Energi Ukraina, Oleksiy Orzhel, dan Menteri Energi Rusia, Alexander Novak, telah bertemu di Berlin, Jerman, pada hari Kamis (19/12). Mereka tidak memberikan keterangan rinci soal pertemuan tersebut.
Perusahaan gas alam Rusia, Gazprom, mengatakan dalam pernyataan bahwa Moskow dan Kiev dijadwalkan bertemu pada Jumat di Ibu Kota Belarusia, Minsk, untuk melanjutkan pembicaraan.
Ketika berbicara pada konferensi pers yang sama, Menteri Orzhel mengatakan ia berharap "hasil positif bagi semua pihak" akan segera tercapai. Novak, sementara itu, memuji Jerman sebagai perantara kesepakatan.
Pada awal 2019, Kanselir Jerman, Angela Merkel, menunjuk Georg Graf Waldersee sebagai utusan Jerman untuk mewakili kepentingan Berlin dalam pembicaraan gas tersebut.
Rusia dan Jerman adalah dua negara yang bekerja sama dalam pipa saluran Nord Stream 2, yang operasinya akan diluncurkan pada 2020. Saluran itu akan menggandakan pasokan gas dari Rusia ke Jerman melalui rute di bawah Laut Baltik, yang disebut dengan Nord Stream 1.
Para pejabat Rusia, Ukraina dan Komisi Eropa melakukan pertemuan itu 10 hari setelah pertemuan yang disebut sebagai pembicaraan Normandia, berlangsung di Paris pada 9 Desember yang dihadiri presiden Rusia, Ukraina, Prancis serta Kanselir Jerman Merkel.
Dalam pertemuan pertama mereka secara langsung, Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, membahas pertukaran tahanan, pembaruan komitmen pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di kawasan Donbass-Ukraina timur serta soal gas.
Moskow saat ini sedang membangun dua saluran pipa gas, Nord Stream 2 dan TurkStream. Perpanjangan jalur TurkStream ke Eropa selatan-timur direncanakan akan melintas melalui Ukraina yang menghentikan impor langsung gas dari Rusia pada November 2015.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...