Saat Ramadan, Ormas Dilarang Lakukan Penyisiran

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada organisasi masyarakat (ormas) tidak melakukan aksi penyisiran di tempat hiburan malam dan rumah makan saat bulan Ramadan pada bulan Juni 2016 mendatang.

Menurut dia, pengawasan dan penindakan tempat hiburan malam dan tempat makan ada di dalam kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya.

“Kita waspadai sweeping pada tempat hiburan malam dan tempat makanan. Tidak boleh ormas-ormas yang yang melakukan sweeping. Yang bisa melakukan hanya institusi pemerintah. Hal seperti ini perlu kita tekankan,” kata Djarot di Jakarta, hari Selasa (17/5).

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto, mengatakan menjelang Ramadan seluruh pengusaha hiburan akan dikumpulkan bersama untuk diberi pengarahan mengenai jam operasional selama Ramadan. Selain itu, ormas-ormas juga akan dikumpulkan dan diharapkan tidak ada aksi sweeping saat Ramadan nanti.

"Kami akan panggil semua pengusaha hiburan malam agar menaati jam operasional. Ini untuk menghargai warga yang menjalankan ibadah puasa dan tarawih," kata dia.

Namun, sebelum Ramadan, pihaknya sudah mengawali kegiatan berupa Operasi Patuh Jaya 2016. Operasi digelar mulai 16-29 Mei dengan sasaran kendaraan yang melanggar lalu lintas. Dari operasi ini diharapkan pengendara tertib dan tidak ada lagi pelanggaran maupun penyakit masyarakat yang timbul saat Ramadan.

Selain itu, yang harus diperhatikan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya adalah melonjaknya harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan bawang merah. Menurutnya, Pemprov DKI harus melakukan stabilisasi harga dengan melakukan operasi pasar.

Pelayanan mudik Lebaran seperti terminal, stasiun, dan bandara, juga harus diperhatikan agar warga merasa nyaman saat pulang ke kampung halamannya.

Editor : Sotyati