Sahur Bersama Sinta Nurriyah Wahid: Islam Mendorong Puasa untuk Mengasihi Sesama.
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Islam mendorong kebaikan antar sesama dan mengasihi satu sama lain, apalagi dalam hubungannya dengan merawat alam semesta. Hal ini tercermin dalam acara Sahur Bersama yang diselenggarakan pada Kamis (11/7) di Gedung Pesantren Al-Ghazali, sebuah pesantren di Kota Bogor yang dipimpin oleh Kyai Mustofa bin Abdullah bin Nuh, putra dari Almarhum KH Abdullah bin Nuh, seorang tokoh Islam Bogor yang sekaligus tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dalam siaran pers sejuk.org acara sahur bersama ini diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Puan Amal Hayati, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Yayasan Islamic Centre Al-Ghazaly Bogor, Komunitas Motor Maung Bogor (Mabort) dan Komunitas LINTAS IMAN di Kota Bogor, GKI Yasmin dan Gereja Katolik Santo Yohanes Baptista Parung.
Pada acara yang dihadiri oleh, Sinta Nurriyah Wahid, istri mantan Presiden RI, KH.Abdurrahman Wahid ini, beliau menegaskan bahwa berpuasa adalah salah satu bagian dari kewajiban umat Islam.
“Puasa menjadi momen ujian bagi umat Islam dan diharapkan membawa setiap individu menjadi lebih baik, dan dapat menyeimbangkan kehidupan relasi sosialnya di tengah-tengah masyarakat.” ujar Nurriyah Wahid.
Menurut Nurriyah Wahid, menjalankan ibadah puasa dalam konteks yang lebih besar sama artinya dengan bangsa ini membutuhkan masyarakat dan individu terbaik untuk membangun negeri.
“Kalau puasa untuk menghasilkan individu yang baik, maka ia akan berkontribusi bagi hubungan sosial yang baik, dan melahirkan kemajuan bagi suatu bangsa.” lanjut Nurriyah Wahid.
Sehubungan dengan acara sahur bersama yang dihadiri oleh Sinta Nurriyah Wahid, komunitas jurnalis ini menyatakan bahwa agama apapun akan berkontribusi kepada hubungan sosial masyarakat yang baik, pada kepatuhan terhadap hukum yang lebih baik, karena setiap individu memiliki kesadaraan personal untuk menaati perintah Tuhan.
Dalam hal ini, umat Muslim yang betul-betul berpuasa penuh selama bulan Ramadhan akan berkontribusi pada perbaikan bangsa, karena setelah berpuasa individu tersebut akan membawa negeri ini menjadi lebih baik, meski Indonesia adalah negeri yang diciptakan dalam perbedaan.
Dalam kaitannya dengan perbedaan dan keragaman bangsa Indonesia, Sinta Nurriyah Wahid menyatakan bahwa agenda yang dilaksanakannya setiap tahun yakni sahur dan buka puasa bersama dengan mereka yang berkekurangan dan membutuhkan.
“Hal ini, tentunya, untuk juga selalu mengajarkan dan memelihara kepekaan setiap insan akan saudara-saudarinya yang membutuhkan” ujar Nurriyah Wahid.
Lebih dari itu, Nurriyah Wahid mengatakan bahwa penting untuk mengedepankan kebersamaan dengan sesama, walau mereka berbeda agama dan kepercayaan sekalipun.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...