Salim Group Lepas Saham ke Perusahaan Korea
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Salim Group akan melepas 50 persen sahamnya di salah satu anak perusahaannya yang bergerak di bidang keuangan kepada perusahaan kartu kredit asal Korea Selatan, Shinhan Card.
Informasi tentang hal ini disampaikan oleh jurubicara Shinhan Card, sebagaimana dilansir oleh koreatimes.co.kr, kemarin (20/8),
Menurut pihak Shinhan Card, langkah akuisisi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi mereka ke negara-negara emerging market.
"Kami akan menandatangani perjanjian kesepakatan pekan depan, membeli 50 persen kepemilikan plus satu saham pada Swadharma Indotama FInance milik Grup Salim dari Indonesia dengan nilai lebih dari 10 miliar won (US$ 8,4 juta)," kata jurubicara perusahaan itu.
Shinhan Card berencana menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Agustus untuk meminta persetujuan pemegang saham atas akusisi itu, sedangkan penandatanganan perjanjian dijadwalkan pada 26 Agustus. Selanjutnya, akuisisi itu diharapkan akan membentuk satu perusahaan patungan dengan nama baru di Indonesia pada bulan November. Peluncuran perusahaan baru itu akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari otoritas keuangan kedua negara.
Mitra Shinhan Card dalam perusahaan patungan itu tetap Salim Group, yang masih memiliki sisa saham di Swadharma Indotama Finance.
Harga akuisisi tersebut masih akan diputuskan dalam RUPS pekan depan.
"Akuisisi ini bertujuan untuk memaksimalkan sinergi antara pengalaman 30 tahun Shinhan Card di bisnis kartu kredit dengan jaringan ritel nasional Salim Group," kata pernyataan Shinhan Card, seperti dikutip dari koreantimes.co.kr.
Dewasa ini bisnis Salim Group meliputi telekomunikasi, otomotif, leasing, energi dan industri makanan. Salim memiliki perusahaan manufaktur makanan terbesar di Indonesia.
Selain untuk memperkuat bisnis Swadharma Indotama Finance yang sudah ada, Shinhan Card akan menggunakan akuisisi ini untuk mendapatkan persetujuan memasuki pasar kartu kredit Indonesia pada akhir tahun depan, kata jurubicara Shinhan Card.
Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, Shinhan Card akan menjadi perusahaan kartu kredit Korea pertama yang menjual produk dan jasa kepada pelanggan Indonesia.
"Kami akan mendorong operasi kami di luar negeri dengan kehadiran kami di Indonesia setelah kami hadir Kazakhstan baru-baru ini. Khususnya, kita akan fokus pada bisnis kartu kredit di Indonesia pada tahun-tahun mendatang," kata CEO Shinhan Card, Wi Sung-ho dalam pernyataan resmi.
Pada bulan Juli, Shinhan Card membuka pertama kali badan usaha di luar negeri, yaitu Shinhan Finance di Almaty, Kazakhstan, yang awalnya ditujukan untuk menangani pembiayaan otomotif. Namun, perusahaan itu juga berencana untuk menyalurkan pinjaman skala kecil kepada individu mulai September dan memperkenalkan produk leasing mulai tahun 2017.
Di Kazakhstan, hanya bank yang diperbolehkan untuk masuk ke bisnis kartu kredit. Jadi Shinhan Card harus mengakuisisi bank lokal jika ingin terjun ke pasar kartu kredit domestik, kata jurubicara Shinhan Card.
Shinhan Card mengatakan akan terus masuk pasar negara berkembang lainnya di Asia Tenggara berdasarkan pengalaman mereka di Vietnam, Kazakhstan dan Malaysia.
Pada periode Januari-Juni, Shinhan Card membukukan laba bersih sebesar 352 miliar won, naik 11 persen dari 318 miliar won setahun sebelumnya.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...