Sandiaga Gelar Pelatihan Relawan Digital
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno memberi pelatihan digiital kepada Relawan Anies-Sandi bertajuk "Insider" (Anies Baswedan Sandiaga Uno Digital Volunteer) hari Rabu (23/11) di Metropolitan Tower, Jl.RA Kartini, TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Saat memberi kata sambutan di pelatihan, Sandiaga mengemukakan pelatihan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam memilih dan mensosialisasikan berbagai program yang ditawarkan pasangan nomor urut tiga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan – Sandiaga Salahuddin Uno.
“Kita mengadakan pelatihan ini karena kita sekarang sudah masuk ke dalam dunia digital, dunia ini adalah revolusi industri, dan digital volunteer ini adalah revolusi industri jilid keempat,” kata Sandiaga di hadapan ratusan relawan digital, hari Rabu (23/11).
Sandiaga mengharapkan dari pelatihan tersebut tidak sekadar untuk menaikkan nama Anies dan Sandi, namun untuk kemajuan warga Jakarta.
Kemenangan Donald Trump
Sandiaga mengemukakan salah satu contoh konkret kemenangan politik dalam dunia maya, khususnya lewat media sosial dan digital yakni Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang pada 2017 mendatang akan dilantik menggantikan Barack Obama.
“Nah dalam politik kita bisa lihat di kasus Donald Trump kemarin, dalam cara pandang digital ini akan mengubah pola pikir, nah sepengetahuan saya Hillary Clinton menghabiskan 140 juta dolar AS untuk media, tetapi Donald Trump menghabiskan lebih untuk kampanye lewat digital,” kata Sandiaga.
Dia berharap dengan fenomena tersebut akan menghasilkan kemenangan yang sama pada Pilkada DKI pada Februari 2017 mendatang.
“Dari digital volunteer ini saya berpesan tetap sama dalam berkampanye, karena kita sebaiknya ciptakan demokrasi yang sejuk, jangan pernah menyerang (menghina program pasangan lain), kita bicara program kita sendiri,” kata dia.
Tak Pernah Minder
Sandiaga mengemukakan banyak orang merendahkan dia, karena banyak orang yang menganggap Sandiaga tidak cocok menjadi politikus. “Saya memang tidak politik dulunya, tetapi background saya adalah entrepreneur (wirausaha), namun buat saya entrepreneur adalah mindset, tetapi cara berpikir saya adalah tetap membangun optimisme, gigih dan pantang menyerah,” kata dia.
Dia menceritakan saat survei yang dikeluarkan oleh lembaga survei yang digawangi Eep Saefulloh Fatah, Pollmark Indonesia menyatakan tingkat keterpilihan (elektabilitas) Sandiaga Uno masih 0 persen dia tidak berkecil hati.
“Bayangkan saja teman-teman, jadi 0 persen itu dari 100 orang di Jakarta, hanya delapan orang yang kenal Sandiaga Salahuddin Uno, karena ibaratnya kalau ada orang di jalan raya yang disodori empat foto dan salah satunya ada wajah Sandiaga Uno, mereka nggak tahu siapa gambar ini,” kata dia.
Dia mengandaikan bila Sandiaga bukanlah berlatar belakang pengusaha maka biasanya orang awam akan menyerah dalam keadaan tersebut. “Tetapi saya dan Mas Anies (Anies Rasyid Baswedan) kerja terus, karena kita optimistis bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik untuk warga Jakarta,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengemukakan “Insider” adalah gagasan dan transformasi dari “Soldier” (Sandi Uno Digital Volunteer). “Hari ini dihadiri hampir 200 digital volunteer, saya mengingatkan agar relawan menjadi kumpulan yang menawarkan voice bukan noise jadi sebuah gagasan yang merupakan suara hati warga Jakarta, dan bukan gaduh atau noise yang dihadirkan di sosial media,” kata Sandiaga.
Sandiaga menginginkan sosial media yang berkaitan dengan politik bertambah di Indonesia, “Dalam pertemuan ini juga dibicarakan tentang digital ekonomi jadi nantinya mereka akan membicarakan tentang masalah lahan usaha,” kata Sandiaga.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...