Loading...
INSPIRASI
Penulis: Daniel Santoso 08:12 WIB | Jumat, 26 Juni 2015

Sang Idiot

Berkaca melalui karya Dostoevsky.
Fyodor Dostoevsky (foto: istimewa)

SATU HARAPAN.COM – Membaca The Idiot karya pengarang terkenal Rusia Fyodor Dostoevsky yang ditulis pada 1868, lebih dari 150 tahun lalu, sungguh mengesankan. Novel setebal 578 halaman yang sudah sering diangkat ke layar lebar dengan deretan bintang terkenal memerankan berbagai tokoh di dalamnya, masih begitu relevan dengan kondisi sekarang.

Kisah berkisar pada masa waras Pangeran Myshkin saat ia kembali ke kampung halamannya di Rusia setelah 5 tahun berobat di Swiss sampai akhirnya dikembalikan ke sana dengan diagnosis kerusakan otak permanen akibat kehilangan cinta dan sahabatnya.

Sang pengarang hendak menunjukkan, siapa sebenarnya yang idiot dalam menjalani hidup ini. Masyarakat yang menyepelekan keidiotan si pangeran yang murni akibat penyakit atau justru keidiotan mental yang mewabah di kalangan penduduknya yang mengaku sehat. Hanya mereka yang beriman sejati yang dapat hidup waras seperti Pavlishtchev yang kerap menolong orang susah.

Natasya Filippovna, yang tercantik di seluruh Petersburg dan Pavlovsk memilih untuk meninggalkan Lyov Myshkin yang bangsawan, kaya dan mencintainya demi Rogozhin yang tidak ia cintai karena merasa tidak layak menerima cinta tulus dan khawatir merusak masa depan orang yang mengasihinya akibat masa lalunya sebagai wanita simpanan.

Parfyon Rogozhin sahabat baik Sang Pangeran yang akhirnya membunuh Natasya Filippovna akibat tidak kuat menanggung rasa cemburu terhadap istrinya yang jelas terus mencintai Myshkin. Rogozhin pun harus kerja paksa selama 15 tahun di Siberia meninggalkan hidupnya yang sudah amat mapan.

Aglaia Epanchin yang amat cantik, kaya, berpendidikan dan dari keluarga baik-baik memilih untuk menikah dengan bangsawan Polandia yang akhirnya terbukti palsu dan miskin tanpa mengindahkan ketidaksetujuan orangtuanya demi melarikan diri dari rasa sakit hati akibat cintanya ditolak tanpa sengaja oleh Myshkin.

Gavril Ardalionovich yang bimbang diantara harga diri dan harta, Afanasy Ivanovitch dan Ivan Fyodorovitch yang menolong orang demi kepentingan pribadi, Lizaveta Prokofyevna yang terus berperilaku kekanak-kanakan, Lebedyev yang senang dianggap kaya dan kenalan para orang terkenal,  dan banyak tokoh lainnya yang semuanya bertolak belakang dari Sang Idiot yang jujur, baik, apa adanya, rendah hati, ramah, tidak berprasangka buruk, tidak bermuka dua, suka menolong, sabar, tulus serta beriman.

Siapa sebenarnya yang idiot di antara kita?

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home