Sangkal Diri dalam "Kau S'galanya Bagiku"
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setiap manusia pastilah memiliki masalah, tidak terkecuali bagi Febry Sebayang. Ia menuliskan pengalaman spiritualnya tentang perjuangan penyangkalan diri dan memikul salib sebagai pengikut Kristus dalam sebuah album lagu rohani bertajuk Kau S’galanya Bagiku.
“Satu waktu saya tidak bisa menerima suatu pernyataan yang membuat saya benar-benar tertekan. Saat itu saya hanya menangis. Saya berdoa menyembah Dia,” ujarnya kepada wartawan saat peluncuran album Kau S’galanya Bagiku di Djakarta Theatre Building, Jakarta, Sabtu (25/4).
Saat itulah menurutnya saat menyangkal diri dan memikul salib sebagai seorang Kristen. "Tuhan mengajar saat manusia berada dalam masalah. Situasi seperti itu tentu tidak nyaman, namun di saat yang sama manusia belajar melakukan kehendak-Nya, yakni doakan dan berkati," kata dia.
Album Kau S’galanya Bagiku merupakan album perdana Febry Sebayang yang sudah ia tulis sejak 2003. Setelah melewati perjalanan panjang selama 12 tahun, melalui talenta pemberian Tuhan, Febry ingin menyatakan kemuliaan Allah dan menjadi berkat lewat album berisi sembilan lagu ini.
Dalam album tersebut, Febry lebih banyak menciptakan lagu penyembahan atau worship dan ia menggandeng sejumlah musisi berbakat lainnya, seperti Dewi Guna, Titi Darmawan, Maya Uniputty, Jason, dan Jeffry Rambing.
“Saya senang kalau bisa memberkati lebih banyak lagi komunitas di luar komunitas saya,” ujar Dewi Guna yang juga hadir saat itu.
“Buat saya, suatu kehormatan yang luar biasa. Kalau sampai saya terpilih, ya, karena melalui doa mereka,” tambahnya.
Ia mengaku, saat mengetahui orang-orang yang terlibat dalam album ini, tidak ada alasan baginya untuk menolak. “Malah saya senang sekali,” ujar Dewi.
Album ini tidak terlepas dari dukungan, tuntunan, dan koreksi Joseph S. Djafar, seorang pengaransemen musik, komposer, juga musisi andal kenamaan Indonesia. Harmonisasi musik dan lirik juga semakin diperindah oleh suara emas Gideon Hallatu (alm), pengaransemen vokal dan backing vocal, yang baru saja dipanggil Tuhan pada 21 April lalu.
Album Kau S’galanya Bagiku ini juga didukung oleh Yayasan Shamar Internasional (YSI), sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan pengajaran Kristen. Hasil dari penjualan album tersebut sebagian akan disumbangkan untuk membantu anak-anak cacat melalui YSI.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...