Sanusi Kena OTT, Ahok: Reklamasi Jalan Terus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi telah menangkap basah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.
Ketua KPK Agus Raharjo Agus Raharjo mengatakan, barang bukti dalam penangkapan tersebut uang sebesar Rp 1.1 miliar.
Uang itu diduga suap terkait pembahasan Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utata dan revisi Perda Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta dari pihak Agung Podomoro Land (APL).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan proyek reklamasi akan terus berjalan. Meskipun sebelumnya rapat paripurna untuk mengesahkan rencana zonasi harus gagal dua kali karena tidak kuorum.
“Ya saya (proyek pulau G) tetap jalan dong.. Sama pulau A dan B,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Jumat (1/4).
Pria yang akrab disapa Ahok ini juga mempertanyakan mengapa pihak APL harus repot-repot memberikan uang kepada adik dari M. Taufik yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Mungkin, lanjut dia, uang suap itu diberikan oleh APL untuk meminta Sanusi cepat-cepat mengesahkan raperda zonasi tersebut.
Terkait dengan kasus suap yang melibatkan APL, Ahok menekankan bahwa kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR) APL harus tetap dipenuhi. Bahkan, lanjut dia, APL sudah berhutang banyak proyek CSR termasuk properti seperti rumah susun untuk rakyat.
“Dulu APL merasa sudah serahkan Kalibata City. Menurut kita, Kalibata City kan bukan dong itu rusunami makanya kita bisa berdebat. Berapa kali kita tagih misalnya Muara Baru, Daan Mogot itu ada bagian kewajiban mereka,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...