Sara: Masih Ada Diskriminasi dalam Keberagamaan di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi VIII DPR RI Saraswati Djojohadikusumo mengatakan kehidupan umat beragama di Indonesia masih meninggalkan banyak lubang. Di mana, tindakan diskriminasi masih dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama mayoritas.
“Kenyataannya, kerukunan umat beragama di Indonesia yang sering disebut contoh luar biasa bagi kalangan internasional, masih meninggalkan banyak lubang, di mana terlihat masih terjadi diskriminasi dan kekerasan mengatasnamakan agama oleh kelompok-kelompok mayoritas, padahal kelompok yang disebut mayoritas itu belum tentu menyetujui tindakan itu terjadi,” kata Sara kepada satuharapan.com usai bertemu dengan kelompok minoritas, di Kontor Komisi VIII DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/6).
Menurut dia, masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa pengamalan Pancasila sila kelima yang berbunyi ” Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” belum sepenuhnya terealisasi dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita harus sadar di Indonesia belum sepenuhnya belum terpenuhi dengan baik, terutama soal keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Sara.
Oleh karena itu, menurut dia, satu hal yang perlu dipastikan berjalan di Indonesia adalah hak asasi manusia (HAM) tidak memandang suku, agama, rasa, dan anatomi (SARA). Selain itu, harus dipastikan juga bahwa Indonesia adalah negara hukum yang memang berlandasan hukum, sehingga tidak seorang pun bisa merasa berada di atas hukum.
‘”Ini kita harus memastikan HAM tidak memandang SARA. Kita pastikan juga negara kita negara hukum yang berdasarkan sesuai dengan apa yang dinyatakan hukum, jadi tak seorang pun merasa dirinya di atas hukum,” tutur politisi Partai Gerindra itu.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...