Sarapan Pagi Hindarkan Anak dari Sindrom Letargi
JAKARTA, SATUHARAPAN - Sindrom letargi dapat didefinisikan sebagai keadaan penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan.
Memahami sindrom letargi dapat dilakukan dengan cara membayangkan seseorang yang tertidur lelap namun dibangunkan sebentar, yang membuat orang tersebut mengalami kebingungan, lemas, dan kesadaran tidak penuh. Sindrom ini biasanya dialami anak-anak yang tidak sarapan pagi.
Sindrom letargi, dapat terjadi terutama ketika otak tidak tercukupi kebutuhan energinya dan sebagian otot-otot lemas karena kurangnya protein.
Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya konsentrasi, lambat berpikir dan bergerak, bahkan bisa menyebabkan mood swing.
“Agar terhindar dari sindrom ini, para ibu disarankan untuk memastikan anak untuk mendapatkan sarapan bernutrisi setiap hari,“ kata Victoria Djajadi MnutrDiet APD, yang ditemui dalam acara peluncuran kampanye “Pagi yang Sehat, Hari yang Hebat”, yang diprakarsai Kraft Indonesia di Jakarta (20/5).
Hal serupa dikemukakan Andra Wibisana, Senior Brand Manager Kraft Indonesia, yang mengatakan, para ibu harus siap menyiapkan sarapan yang bernutrisi bagi buah hatinya.
Kampanye ini juga diluncurkan lewat media sosial dengan penggunaan #BOTDwithKraft. Kampanye ini dimulai dari bulan Mei dan berakhir di bulan Desember. Peluncuran kampanye ini juga dihadiri Donna Agnesia, Brand Ambassador Kraft. (Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...