Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 07:52 WIB | Selasa, 16 Agustus 2016

Satelit Deteksi 93 Titik Panas di Sumatera

Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya ketika terjadi kebakaran lahan di Desa Kualu, Kampar, Riau, hari Minggu (14/8). Sejak sepekan terakhir titik panas (hot spot) di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan, berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru pada Minggu (14/8) terdapat 66 'hot spot' yang tersebar di beberapa Kabupaten di Provinsi Riau. (Foto: Antara)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan satelit mendeteksi 93 titik panas di daratan Sumatera dengan wilayah penyebaran di tiga provinsi, terutama di lahan bergambut.

"Pukul 16.00 WIB satelit mendeteksi 93 titik panas di tiga provinsi yakni terkosentrasi di Riau 74 titik, Sumatera Utara 15 titik, dan Aceh empat titik," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, hari Senin (15/8).

Ia mengatakan pihaknya telah melihat jumlah titik panas di Sumatera, berdasarkan data yang dirilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dari pantauan sensor modis satelit baik Terra maupun Aqua.

Ke-74 titik panas di Riau tersebut, rinciannya tersebar di tujuh kabupaten/kota terutama di lahan bergambut seperti di Rokan Hilir yang merupakan daerah kosentrasi dengan pantauan 46 titik.

Lalu Rokan Hulu terpantau 11 titik panas, diikuti Dumai dan Bengkalis terdeteksi sama-sama berbagi sumbangan lima titik, Siak menyumbang empat titik, Kepulauan Meranti dua titik, serta Kampar satu titik panas.

Slamet menjelaskan, dari 74 titik panas tersebut, tercatat 45 titik diantaranya merupakan titik api karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau sebagai pertanda bahwa potensi karlahut sangat besar kemungkinan terjadi di lima daerah. 

"Yakni Rokan Hilir 27 titik api, Rokan Hulu 10 titik, Dumai dan Bengkalis sama-sama berbagi tiga titik serta Kepulauan Meranti dua titik," jelas dia. 

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau dilaporkan telah menerbangkan satu helikopter pengebom air jenis MI-8 bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Kabupaten Rokan Hilir.

"Hari ini helikopter fokus melakukan pemadaman Karhutla melalui udara di sejumlah titik api di Rokan Hilir," kata Kasi Base Ops Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Mayor Ferry Duwantoro.

Tumpuan tim Satgas Udara Karhutla Riau dalam operasi pengeboman air tersebut yakni Desa Putat, Kecamatan Tanah Putih dan Desa Siarang-arang Kecamatan Pujud. 

Selain itu, katanya, fokus pemadaman dilakukan oleh satu helikopter jenis MI-171 turut diterbangkan ke wilayah Kabupaten Kampar. 

Kebakaran yang terjadi di wilayah tersebut harus ditanggulangi karena berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama dengan satgas pada hari yang sama, ucapnya, telah menyebar 34,64 ton garam, supaya membentuk hujan buatan di wilayah itu. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home