Satelit Nano Buatan Indonesia Mengorbit di Luar Angkasa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Satelit Nano pertama Indonesia karya anak bangsa mengorbit di luar angkasa tepat pada pukul 15:03 WIB, hari Jumat (6/1).
Detik-detik pelepasan Surya Satellite-1 (SS-1) dari International Space Station (ISS) yang difasilitasi oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) itu dilakukan secara hybrid dari Tsukuba Space Center, Jepang dan disaksikan secara virtual di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan rasa bangganya dengan pelepasaan nano satelit Indonesia yang pertama kali mengorbit di luar angkasa. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa, dan menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.
"Sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, saya merasa sangat bangga dengan pencapaian luar biasa ini, dan saya mengucapkan selamat kepada Tim Satelit Surya-1 dari Surya University yang telah mewujudkan tonggak penting dalam pengembangan penelitian luar angkasa Indonesia," katanya.
Dikatakan Handoko, inisiatif dari para mahasiswa Surya University dalam mengembangkan nano satelit menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Maka dari itu, BRIN memberikan dukungan penuh melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI) dalam program pengembangan kapasitas sumber daya manusia melalui mobilitas periset.
"Saya harapkan ini bukan akhir, Tim SS-1 bisa terus melanjutkan proyek pengembangan satelit dan bisa melanjutkan study S2 dan S3 melalui program beasiswa berbasis riset dari BRIN sebagai program pengembangan manajeman talenta nasional dalam bidang riset dan inovasi," katanya.
Dikatakan, Indonesia sangat membutuhkan lebih banyak pengembangan teknologi satelit. Dengan memanfaatkan teknologi satelit, maka akan mampu menjangkau wilayah Indonesia yang memiliki ribuan pulau. "Sebagai bangsa yang besar, kami berusaha untuk membangun infrastruktur ruang angkasa yang lebih baik untuk memberi manfaat bagi pembangunan," katanya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengatakan pelepasan satelit SS-1 menjadi langkah besar bagi Indonesia. Dia pun menyebutkan banyak belajar dari pelepasan satelit ini. "Saya juga ingin menyampaikan penghargaan kepada mahasiswa Universitas Surya, para ahli dari Organisasi Radio Amatir Indonesia, Inasa, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional atas upaya mereka dalam merancang dan membangun satelit," katanya.
Kenji menyoroti peran penting Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), yang memberikan bantuan dan keahlian teknologi kepada Universitas Surya di bawah program KiboCUBE. Melalui kolaborasi KiboCUBE, JAXA dan UNOOSA berkontribusi pada peningkatan teknologi terkait ruang angkasa di negara-negara mitra dengan memberikan kesempatan untuk menggunakan teknologi peluncuran satelit unik Kibo.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...