Satu Tewas Terseret Banjir di Kota Bandung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Satu orang dilaporkan tewas akibat terbawa arus banjir yang melanda Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10),” kata Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
"Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Ade Sudrajat, umur 30 tahun, pekerjaan karyawan Borma, alamat jalan Hegarmanah RT 07/08 Kelurahan Hegarmanah, Kota Bandung," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya.
Sutopo mengatakan, korban terbawa arus saat sedang berupaya menolong orang, tapi justru nahas Ade terpeleset masuk selokan dan terbawa arus. Korban ditemukan di depan SMPN 15 Bandung dan sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Penanganan darurat banjir di Kota Bandung, kata dia, terus dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Barat bersama unsur lainnya hingga saat ini. Akibat hujan berintensitas tinggi menyebabkan bendung irigasi Citepus dan Sungai Citepus meluap sehingga menimbulkan banjir di daerah Pasteur, Pagarsih, Solokan Jeruk dan Sukajadi Kota Bandung pukul 13.30 WIB. Sungai Citepus dengan panjang 10,98 kilometer, mengalir melalui Kota Bandung dan bermuara di Kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Meluapnya Sungai Citepus, kata dia, juga disebabkan aliran sungai tersumbat sampah dan pendangkalan sungai karena lumpur. Drainase perkotaan tidak mampu menampung aliran permukaan dari hujan yang lebat menyebabkan banjir parah. Tinggi banjir bervariasi 50-200 sentimeter.
"Kerusakan dan kerugian ekonomi akibat banjir masih dalam pendataan. Banyak kendaraan yang rusak dan terendam banjir," kata dia.
Dia mengatakan, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama Polri, TNI, aparat kelurahan dan kecamatan melakukan evakuasi dan penyedotan air dengan menggunakan mesin pompa penyedot. Hingga saat ini Pemerintah Kota Bandung belum membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga penanganan darurat di lapangan terhambat.
Menurut Sutopo, Pemkot Bandung belum memiliki rencana membentuk BPBD karena bencana banjir masih bisa ditangani Dinas Penanggulangan Pemadam Kebakaran (DPPK). Namun saat terjadi bencana alam seperti saat ini fungsi komando menjadi sulit dilaksanakan.
Saat ini, kata dia, banjir sudah surut di Jalan Pasteur dan lintasan jalan bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Proses proses evakuasi di daerah Pagarsih dan Solokan Jeruk masih dilakukan. Ketinggian air saat ini sekitar 50-80 sentimeter.
"BPBD Provinsi Jabar bersama unsur Polri, TNI, kelurahan dan kecamatan melakukan pemantauan untuk mengantisipasi banjir susulan," katanya. (Antaranews.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...