Satwa Langka dan Terancam Punah Tertangkap Kamera
MANDAILING NATAL, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah peneliti di Indonesia berhasil mendokumentasikan sejumlah spesies yang paling langka dan terancam punah.
Lebih dari 30 hari, seperti diberitakan bbc.com, 29 spesies berhasil ditangkap oleh kamera jebak yang dipasang di Taman Nasional Batang Gadis di Sumatera Utara.
Kamera-kamera itu berhasil memotret harimau sumatera yang terancam punah, trenggiling sunda, anjing liar asia, macan dahan, tapir langka melayu.
Terdokumentasikan pula empat spesies kucing hutan sumatera, burung salvadori (salvadori's pheasant), dan burung merak (bronze-tailed peacock pheasant).
Satwa lain yang terekam dalam kamera jebak adalah monyet ekor babi, rusa sambar, burung kuang, dan kijang sumatera.
Batang Gadis adalah rumah yang penting bagi satwa-satwa unik Indonesia, dan penemuan itu diharapkan bisa menjamin keberadaan taman nasional ini di masa depan.
Taman Nasional Batang Gadis
Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), dikutip dari dephut.go.id, secara administratif berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara, yang meliputi 13 wilayah kecamatan dan bersinggungan dengan 68 desa. Nama taman nasional berasal dari nama sungai utama yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina, yaitu BatangGadis.
TNBG meliputi kawasan seluas 108.000 hektare atau 26 persen dari total luas hutan di Kabupaten Madina dan terletak pada kisaran ketinggian 300 sampai 2.145 meter di atas permukaan laut, dengan titik tertingginya di puncak gunung berapi Sorik Merapi.
Hasil survei singkat keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh Conservation International (Cl) Indonesia selama kurun waktu kurang lebih satu bulan pada 2004, memperlihatkan kekayaan hayati di Taman Nasional Batang Gadis cukup tinggi. Beragamnya jenis flora dan fauna yang ditemui tim survei, cukup untuk menjadikan alasan kawasan Batang Gadis perlu segera dilindungi, guna menekan laju kepunahan flora dan fauna di Taman Nasional Batang Gadis.
Melalui perangkap kamera dan penelusuran jejak pada survei saat itu, tim peneliti berhasil menemukan satwa langka yang dilindungi undang-undang dan konvensi internasional, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Naemorhedus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), kucing hutan (Catopuma temminckii), kancil (Tragulus javanicus), binturong (Arctitis binturong) beruang madu (Helarctos malayanus), rusa (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjac), dan landak (Hystix brachyura).
Tim survei saat itu juga berhasil menemukan amfibi tak berkaki (Ichtyopis glutinosa) yang merupakan jenis satwa purba dan katak bertanduk tiga (Megophyris nasuta) yang sudah langka dan merupakan jenis yang hanya dapat dijumpai (endemik) di Sumatera.
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...