Satyarthi Serukan Penghapusan Pekerja Anak
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - Penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, Kailash Satyarthi, mendesak masyarakat internasional agar bertindak segera untuk menghapuskan pekerja anak.
Satyarthi (60), aktivis India, menyerukan hal tersebut selama lebih dari 30 tahun. Melalui lembaga yang ia dirikan, Bachpan Bachao Andolan (Save the Childhood Movement), ia memperjuangkan hak-hak lebih kurang 83.000 anak dari 114 negara.
Seruan di atas itu ia kemukakan saat mengadakan serangkaian acara di India untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menjelang upacara penyerahan Hadiah Nobel Perdamaian di Norwegia bulan depan.
Pada Sabtu (22/11) Satyarthi berpidato di depan sekitar 1.000 orang dewasa dan anak-anak di ibu kota New Delhi. Ia mengatakan semua pembangunan di dunia ini tidak berguna jika ada satu saja anak yang dipaksa bekerja.
Ia berpendapat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga internasional lain harus lebih menekankan penghapusan pekerja anak. Iajuga menambahkan pentingnya mengajarkan orang tua tentang pendidikan bagi anak-anak.
Satyarthi adalah insinyur elektro lulusan Samrat Ashok Technological Institute, Vidisha. Beberapa penghargaan sudah pernah ia raih. Di antaranya The Aachener International Peace Prize, dari Jerman.
Satyarthi memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian 2014 bersama Malala Yousafzai dari Pakistan, yang mengkampanyekan hak pendidikan bagi anak perempuan. (nhk.or.jp/wikipedia.org)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...