Saudi Kecam Iran Soal Tuntutan Ibadah Haji
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Arab Saudi mengecam tuntutan Iran sebagai ‘’tidak dapat diterima’’ tentang jemaah haji Iran tahun ini, setelah pihak Teheran menuduh Riyadh meningkatkan hambatan bagi keberangkatan jemaahnya.
"Iran menuntut hak untuk mengelola ... berdemonstrasi dan memiliki hak istimewa ... yang akan menyebabkan kekacauan selama penyelenggaraan haji. Ini tidak bisa diterima," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir. Dia bicara dalam konferensi pers bersama dengan Menlu Inggris, Philip Hammond, hari Minggu (28/5).
Sebelumnya, Iran mengatakan bahwa warga Iran akan kehilangan kesempatan ibadah haji tahun ini di Arab Saudi, dan menuduh Riyadh "memblokir jalan menuju Allah".
Jubeir mengatakan Arab Saudi setiap tahunnya menandatangani nota kesepahaman penyelenggaraan haji dengan lebih dari 70 negara "untuk menjamin keamanan dan keselamatan jemaah".
"Tahun ini, Iran menolak menandatangani memorandum tersebut," katanya, seperti dikutip AFP. Alasannya bahwa Riyadh sebelumnya setuju untuk memfasilitasi pengaturan perjalanan jemaah Iran meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik atau hubungan udara.
"Hal ini sangat negatif jika niat Iran dari awal adalah untuk manuver dan mencari alasan, untuk mencegah warganya melakukan ibadah haji," katanya.
"Jika ini adalah tentang langkah-langkah dan prosedur, saya pikir kami telah melakukan lebih dari tugas kami untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi Iran yang menolak hal-hal itu," tambahnya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...