Saudi: Pasar Menentukan Harga Minyak
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Menteri perminyakan Arab Saudi pada hari Selasa (27/10) mengatakan bahwa harga minyak ditentukan oleh pasar, secara efektif menolak untuk turun tangan demi mendongkrak harga emas hitam.
“Harga bergantung pada penawaran dan permintaan,” kata Ali al-Naimi kepada wartawan di sela-sela konferensi pertambangan di ibu kota Arab Saudi.
Dia tidak memberikan pernyataan lebih lanjut soal harga minyak, yang anjlok lebih dari setengah dibandingkan pada awal tahun lalu menjadi di bawah 50 dolar AS (sekitar Rp 683.000) per barel.
Sebagai penghasil minyak terbesar OPEC sekaligus satu-satunya negara dengan kapasitas cadangan minyak terbanyak, Arab Saudi biasanya segera bertindak untuk menstabilkan pasar dengan menyesuaikan produksi.
Namun, seiring dengan ketatnya persaingan, Arab Saudi tidak mengubah tingkat produksinya yang menurut analis bertujuan menjegal pemain baru, khususnya penghasil minyak shale Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan bulanannya pada Oktober, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) mengatakan tekanan pasar tampaknya sedikit berkurang.
“Faktor utama (penawaran dan permintaan) yang memberatkan pasar selama lebih dari setahun masih berlangsung tapi mulai menunjukkan tanda-tanda pengurangan,” kata OPEC, merevisi naik perkiraan permintaan minyak mentah pada 2015.
Harga minyak terperosok dari sekitar 100 dolar AS (sekitar Rp 1,3 juta) per barel pada awal tahun lalu karena anjloknya permintaan dalam ekonomi global, lonjakan produksi oleh OPEC dan penguatan dolar. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...