Saudi: Pemotongan Produksi Minyak Kemungkinan Tak Diperpanjang
ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM - Permintaan minyak dunia diperkirakan akan melonjak pada musim panas. Oleh karena itu, pemotongan produksi OPEC yang dijadwalkan berlangsung selama enam bulan, kemungkinan tidak akan diperpanjang.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Energi Arab Saudi Khaled al-Falih pada Senin (16/01).
“Berdasarkan penilaian saya hari ini, menurut saya kita tidak perlu melanjutkan (pemangkasan produksi)” setelah Juni, ujar Falih kepada wartawan di sebuah forum energi di Abu Dhabi.
“Permintaan akan melonjak di musim panas dan kami ingin memastikan bahwa pasar terus dipasok dengan baik dan kami tidak ingin menciptakan kelangkaan atau kesulitan,” imbuhnya.
Negara-negara penghasil minyak OPEC dan non-OPEC sepakat untuk mengurangi produksi mulai 1 Januari guna mengakhiri kelebihan pasokan global yang membuat harga minyak anjlok, tapi masih ada keraguan sehubungan dengan pelaksaan sebelum data dirilis pada akhir bulan.
Falih, yang negaranya merupakan pengekpor minyak terbesar di dunia, mengatakan pasar minyak mulai seimbang pada 2016, yang “akan memiliki dampak penuh pada semester pertama” tahun ini.
“Tentu saja, ada banyak variabel yang bisa ikut berperan antara sekarang hingga Juni. Pada saat itu, kita akan dapat menilainya,” ujarnya.
Falih mengatakan semua produsen yang bersangkutan sudah menyatakan “kesediaan mereka untuk memperpanjang (pemangkasan produksi minyak) jika diperlukan.”
“Perpanjangan hanya akan terjadi jika diperlukan, dan jika diperlukan kami akan melakukannya,” ujarnya. (Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...