Saudi Sita 47 Juta Pil Amfetamin, Delapan Warga Suriah dan Pakistan Ditangkap
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Pasukan keamanan Arab Saudi menyita sekitar 47 juta tablet amfetamin, dalam salah satu upaya penyelundupan amfetamin terbesar ke Kerajaan itu dalam satu operasi, Direktorat Jenderal Pengendalian Narkotika (GDNC) mengumumkan hari Rabu (31/8).
"Delapan warga yang terlibat dalam operasi penyelundupan itu ditangkap, dan 46.916.480 juta pil amfetamin yang disembunyikan dalam pengiriman kantong tepung disita," kata juru bicara GDNC, Mayor Mohammed al-Nujaidi, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency (SPA).
Menurut al-Nujaidi, kiriman tersebut tiba di Riyadh Dry Port dan kemudian dipindahkan ke gudang. Pasukan keamanan menggerebek gudang dan delapan warga, enam warga Suriah dan dua Pakistan, ditahan di mana tindakan hukum akan diambil terhadap mereka, tambah al-Nujaidi.
Al-Nujaidi menambahkan bahwa jumlah tablet yang disita adalah “terbesar dari jenisnya dalam satu operasi penyelundupan.”
Dia juga menegaskan kembali bahwa pasukan keamanan “secara tegas dan tegas” menindaklanjuti aktivitas jaringan kriminal yang menargetkan keamanan Kerajaan dan rakyatnya dengan narkoba.
Pihak berwenang Arab Saudi telah meningkatkan tindakan mereka terhadap penyelundupan narkotika ke Kerajaan. Beberapa pengiriman tablet Captagon dan amfetamin secara teratur disita terutama dengan sumber asal Suriah dan Lebanon.
Menanggapi upaya penyelundupan yang meningkat, Arab Saudi mengumumkan pada tahun 2021 bahwa mereka akan melarang impor buah dan sayuran Lebanon. Keputusan itu diambil setelah bea cukai Arab Saudi menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari lima juta pil Captagon yang dimasukkan ke dalam buah delima.
Duta Besar Arab Saudi untuk Lebanon Walid al-Bukhari mengatakan pada hari Selasa bahwa sejak 2015, Arab Saudi telah menyita 700 juta pil narkotika dan ratusan kilogram ganja yang diselundupkan dari atau melalui Lebanon. (SPA)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...