Sawo Kecik String Orchestra SMKN 2 Kasihan Bantul Konser Perdana
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Empat puluh sembilan pelajar SMKN 2 Kasihan-Bantul atau lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta menggelar konser bertajuk "Strength of String", Selasa (28/8) malam di auditorium SMKN 2 Kasihan Jalan PG. Madukismo, Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Yogyakarta.
Pelajar tersebut adalah anggota Sawo Kecik String Orchestra (SKSO) dari siswa SMKN 2 Kasihan yang mempelajari alat musik string gesek sebagai instrumen mayor pembelajarannya dibawah bimbingan guru SMKN 2 Kasihan, Elok Shinta Meilina.
"SKSO berdiri empat tahun lalu. Saat ini memiliki anggota 169 orang dari berbagai angkatan. Ini menjadi media untuk menambah belajar di luar kegiatan intra-ekstra kurikuler yang didapatkan di sekolah," jelas ketua pelaksana konser Imanuel Zefanya Pramadita kepada satuharapan.com Selasa (28/8) malam.
Imanuel yang saat ini duduk di kelas XII SMKN 2 Kasihan menjelaskan bahwa konser bertajuk "Strength of String" menjadi perhelatan perdana SKSO dan rencananya akan digelar secara reguler setiap tahun.
Sepuluh repertoar ditampilkan SKSO dalam konser perdananya dibawah arahan conductor Fafan Isfandiar. Mengawali penampilannya, SKSO menampilkan komposisi musik pembuka opera (overture) berjudul "The Marriage of Figaro Overture" yang ditulis oleh Wolfgang Amadeus Mozart pada tahun 1786. Komposisi yang pertama kali dipentaskan di Wina-Austria pada tahun yang sama berkisah tentang pernikahan Figaro dengan Susana.
Pada repertoar kedua SKSO memainkan bagian pertama berjudul Prelude (pembuka) dari komposisi "The Holberg Suite #Opus 40", sebuah musik suita yang terdiri dari lima bagian, dengan masing-masing bagian dibuat berdasarkan lima tarian abad ke-18. Komposisi ini ditulis oleh Edvard Grieg, seorang komposer Norwegia untuk merayakan 200 tahun kelahiran Ludvig Holberg, seorang dramawan Norwegia.
"Duetto Vuffo di Due Gatti" menjadi repertoar ketiga yang dimainkan SKSO. Judul lagu yang artinya duet lucu/jenaka untuk dua kucing ini adalah sebuah karya populer yang liriknya hanya terdiri dari kata "miau" (meong) untuk menirukan suaran kucing mengeong.
Komposisi lagu yang menggambarkan suasana sebuah alun-alun yang sepi pada salah satu adegan opera Cavalleria Rusticana menjadi repertoar keempat SKSO. Komposisi berjudul "Intermezzo Sinfonico from Cavalleria Rusticana" ditulis oleh komposer Italia Pietro Mascagni.
Komposisi karya Johann Sebastian Bach berjudul "Brandenburg Concerto No. 3 in G Major" mengambil dari nama gerbang yang merupakan simbol kota Berlin yang terletak persis di tengah-tengah tersebut, yaitu Brandenburg Gate atau Gerbang Brandenburg, menjadi repertoar kelima dalam sesi pertama konser perdana SKSO.
Saat jeda conductor Fafan Isfandiar memberikan penjelasan dari masing-masing komposisi yang dimainkan.
"Ini menjadi semacam latihan-belajar dimana mereka bermain bersama secara benar dalam sebuah orkestrasi dari komposisi yang sudah ada," kata Fafan seusai pementasan.
Melanjutkan sesi kedua, SKSO memainkan bagian "La Primavera" (musim semi) dari komposisi karya Antonio Vivaldi Le Quatro Stagioni~The Four Seasons. Le Quatro Stagioni merupakan komposisi yang ditulis Vivaldi terdiri dari empat konserto biola yang menggambarkan empat musim di negaranya: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Bagian pertama dari komposisi berjudul "Serenade ( for string orchestra)" karya Edwar Elgar (Inggris) menjadi repertoar ketujuh dilanjutkan satu bagian dari komposisi Ases Dod (The Death of Ase) yang ditulis oleh Edward Grieg.
Dua repertoar berikutnya SKSO memberikan hiburan pada pengunjung yang memenuhi auditorium SMKN 2 Kasihan-Bantul. Pada repertoar kesembilan memainkan komposisi "The Typewriter", suara mesin ketik yang dioperasikan oleh seorang pelajar seolah menjadi isntrumen perkusi di tengah komposisi yang sedang dimainkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. "The Typewriter" adalah sebuah komposisi musik yang singkat dan ringan yang ditulis oleh komposer Amerika, Leroy Anderson.
Pada repertoar terakhir sebuah komposisi ringan berjudul "Plink Plank Plunk" yang ditulis Leroy Anderson dimainkan seluruh anggota SKSO dengan teknik pizzicato, dimana semua senar dimainkan dengan cara dipetik. Mengakhiri penampilannya SKSO memainkan komposisi penutup berjudul "Imperial march".
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...