SBY: Dunia Hadapi Ketegangan Barat-Rusia
NUSA DUA, BALI, SATUHARAPAN.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengatakan,dunia kini sedang menghadapi situasi mengkhawatirkan dalam konteks hubungan intraperadaban yang terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa Barat dengan Rusia.
“Saya menilai ketegangan tersebut tidak semata-mata bersifat geopolitis, tetapi juga mencerminkan adanya gangguan dalam hubungan intraperadaban antara kedua belah pihak,” kata Presiden dalam keterangan pers, seusai pembukaan The Sixth Global Forum of the United Alliance of Civilizations (UNAOC), di Nusa Dua Bali, Jumat(29/8).
Meningkatnya ketegangan di AS-Barat dan Rusia tersebut, kata Presiden, dapat memperkuat observasi para pengamat terkait kembalinya era perang dingin atau munculnya perang dingin baru (new cold war).
Sementara itu, di dunia Islam sendiri, utamanya di kawasan Timur Tengah, Presiden melihat munculnya konflik intraperadaban yang telah mencapai tingkat yang tidak dapat diterima. Konflik di Suriah, misalnya, telah menimbulkan korban dari semua pihak bertikai, dengan jumlah yang terus meningkat.
Di Irak, konflik sekitar terus mengemuka.Situasi dikedua negara tersebut, sekarang ini bertambah buruk dengan munculnya Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), sebuah gerakan ekstrim yang nyata-nyata tidak mencerminkan ajaran Islam sesungguhnya.
Presiden berharap UNAOC nanti menghasilkan deklarasi Bali yang akan memandu kita dalam mewujudkan tujuan mulia dari UNAOC.
“Saya juga berharap kesuksesan penyelenggaraan forum di Bali ini berserta hasilnya dapat melengkapi kesuksesan lima forum UNAOC sebelumnya,” kata Presiden.
Forum UNAOC di Bali merupakan yang kelima,seblumnya UNAOC pernah diselenggarakan berturut-turut di Spanyol, Turki, Brasil, Qatar dan Australia. (presidenri.go.id)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...