SBY Instruksikan Prajurit TNI Tingkatkan Profesionalisme
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI supaya meningkatkan pengabdian, profesionalisme, dan kesiapsiagaan dalam setiap tugas mereka.
Jaga dan pelihara keutuhan dan kekompakan di seluruh jajaran TNI, kata Presiden SBY dalam pidato Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 TNI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, pada Sabtu pagi ini (5/10) di Jakarta.
Dalam pidato SBY tersebut, para Prajurit TNI dihimbau agar memelihara dan meningkatkan terus kemanunggalan TNI-Rakyat dengan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan sebaik-baiknya.
Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah tentara rakyat dan tentara pejuang, yang dicintai dan mencintai rakyat, kata Presiden SBY seraya bersyukur atas keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menuntaskan agenda utama reformasi dalam 15 tahun terakhir.
Sejak 1998, TNI telah secara sungguh-sungguh dan konsisten melakukan reformasi internalnya. Saya sendiri ikut aktif dalam proses awal reformasi yang tidak mudah itu. Saya berterima kasih kepada segenap keluarga besar TNI atas peran, kontribusi dan kesungguhanya dalam menuntaskan proses panjang reformasi TNI ini, ungkap SBY bangga.
Selain itu, Presiden RI ini mengatakan, bahwa sejarah mencatat bahwa jalan panjang reformasi TNI telah menunjukkan hasilnya yang nyata. TNI telah kembali kepada jati dirinya dengan kembali kepada fungsi dan tugas pertahanan negara, yaitu menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua capaian ini tentu harus terus kita jaga dan pertahankan, kata Presiden SBY.
Terkait dengan penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2014 mendatang, Presiden SBY meminta TNI untuk tetap netral. Pastikan keberpihakan TNI tegak lurus kepada kepentingan bangsa dan negara. Karena hanya dengan cara itulah TNI akan semakin dipercaya dan menjadi bagian penting dalam proses pematangan demokrasi di Indonesia, ungkap Kepala Negara.
Kemanunggalan TNI-Rakyat
Selanjutnya, Presiden SBY mengatakan, kemanunggalan TNI-Rakyat adalah sumber kekuatan utama TNI dalam mengemban tugas-tugas negara. Sejarah mencatat, TNI lahir, tumbuh, dan berkembang bersama rakyat. Sejarah juga mencatat, kemanunggalan TNI - Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang, baik dalam mempertahankan kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan kata SBY.
Menurut SBY, kemanunggalan TNI-Rakyat baik pada masa kini maupun masa depan, bahkan sampai kapanpun adalah pilar bagi tegak dan kokohnya TNI sebagai kekuatan militer yang tangguh, handal dan mampu menjalankan tugas pokoknya.
Kepada para pimpinan jajaran TNI, Presiden SBY menginstruksikan untuk terus memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarga mereka. Presiden menyebutkan, dari waktu ke waktu, pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan Prajurit, sejalan pula dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Upacara Peringatan HUT ke-68 TNI itu dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio Kapolri Jendral Timur Pradopo, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Pada akhir upacara dilakukan demonstrasi di antaranya demo keterampilan prajurit, kolonel senapan, demo pertempuran jarak dekat, penerjunan free fall. Selain itu ditampilkan juga akrobatik JAT 6 dengan pesawat KT1-Bee dan fly pass empat pesawat Cassa CN 212, serta delapan helikopter TNI AD. (setkab.go.id)
Editor : Bayu Probo
Banjarmasin Gelar Festival Budaya Minangkabau
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan dukungan p...