SBY “Lapor” Jokowi TMII-Semanggi Macet
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia keenam yang kini menjabat sebagai Ketua Global Green Growth Institute (GGGI) Susilo Bambang Yudhoyono mengeluhkan kemacetan yang dialaminya saat berangkat dari Cikeas, Jawa Barat, untuk menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (8/12).
"Dari Cikeas. Macetnya tadi mulai TMII sampai Semanggi, hampir 40-50 menit, biasanya lancar," ujar sosok yang dikenal dengan sebutan SBY itu, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (8/12).
Hal tersebut disampaikan SBY guna menanggapi pertanyaan Presiden Jokowi yang menanyainya berangkat dari mana.
Pertemuan SBY dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, merupakan yang pertama kali semenjak pisah sambut pada 20 Oktober 2014 silam. Presiden RI keenam itu tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 13.00 WIB.
Mengenakan batik nila lengan panjang, SBY menemui Presiden Jokowi didampingi mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Sementara Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tak lupa SBY memberi salam kepada para wartawan ditambah senyuman.
“Assalamu’alaikum,” ujar SBY.
Bahas Perppu Pilkada?
SBY dan Jokowi kemudian menggelar pertemuan secara tertutup.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan SBY bertemu Jokowi selaku Chairman GGGI.
"(SBY datang) mau cerita bahwa nanti akan ada persiapan dari GGGI itu termasuk pertengahan tahun depan akan ada acara itu," kata Pratikno.
Menurut dia, permintaan SBY untuk bertemu dengan Jokowi disampaikan oleh Sudi Silalahi kepadanya dua minggu lalu.
Namun, ketika ditanya apakah SBY dan Jokowi akan membahas soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Perppu Pilkada) langsung yang diterbitkan SBY, Pratikno mengaku tidak tahu menahu. "Tidak tahu, tanya Pak SBY saja," ujar dia.
GGGI merupakan institusi yang diinisiasi oleh 18 negara pada 16 Juni 2010. Indonesia ialah salah satu negara pendiri CGGI yang bergerak di bidang antardisiplin ilmu, multistakeholder, dan beranggotakan negara maju serta negara berkembang.
GGGI berusaha menjembatani dua hal terpisah, yaitu antara negara maju dengan negara berkembang, antara teori dengan praktik, dan antara sektor publik dengan sektor privat. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan pertumbuhan hijau. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Prabowo Bertemu Grand Syek Al-Azhar, Mesir, Pererat Agama, K...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar, Im...