SBY: Tidak Ada Lagi Miskomunikasi dengan Presiden Jokowi
Mentradisikan estafet pembangunan antar presiden
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan silaturahmi dengan sejumlah tokoh bangsa dan negarawan merupakan sebuah tradisi baik yang hendak dibiasakan dan ditularkan kepada masyarakat.
Pada Kamis (9/3) siang, Istana kembali kedatangan seorang tokoh bangsa yang juga Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan yang dinantikan dan telah direncanakan di antara keduanya pun telah terwujud.
"Seperti yang sudah sering saya sampaikan bahwa saya akan mengatur waktu untuk beliau, Pak SBY. Hari ini alhamdulillah beliau juga ada waktu maka kita janjian dan ketemu," kata Presiden Jokowi di veranda Istana Merdeka, Jakarta.
Sejumlah hal dibicarakan keduanya dalam pertemuan yang berlangsung sekira satu jam tersebut. Di antaranya ialah mengenai budaya estafet pembangunan yang hendak ditradisikan di antara para pemimpin negara.
"Pembangunan yang sebelumnya diteruskan oleh pembangunan presiden berikutnya. Kalau estafet itu terus dilakukan, negara ini mudah mencapai titik target bagi kebaikan rakyat dan negara. Budaya estafet itu harus kita miliki, itu yang harus kita tradisikan," Jokowi menjelaskan.
SBY yang siang itu duduk berdampingan dengan Presiden Joko Widodo di veranda Istana Merdeka merasa bersyukur atas kesempatan untuk dapat bertemu dengan Kepala Negara. Secara khusus dia mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia dalam KTT IORA dan menjadi tuan rumah yang baik bagi kunjungan Raja Arab Saudi.
"Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan menjadi tuan rumah, baik untuk kunjungan Raja Salman maupun IORA yang baru selesai. Ini menunjukkan bahwa Indonesia terus berperan di panggung internasional," ucap SBY.
SBY juga meyakini bahwa Presiden Joko Widodo memiliki komitmen yang sama dengan para Presiden Republik Indonesia terdahulu, yakni komitmen untuk membangun negara Indonesia yang lebih baik.
"Kami juga mendiskusikan bahwa negara ini harus makin maju. Negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang mengayomi semua. Komitmen beliau sama dengan komitmen saya dan komitmen para mantan presiden yang ingin membangun negara dan ingin negara kita makin baik," ia menjelaskan.
SBY juga memastikan bahwa saat ini tidak ada lagi miskomunikasi atau permasalahan antara dia dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, dalam pertemuan itu masing-masing telah menjelaskan dan mendengarkan, sekaligus meluruskan informasi-informasi yang beredar.
"Insya Allah. Saya senang sekali saya bisa menjelaskan. Beliau mendengar dengan saksama dan saya juga mendengar dari beliau. Alhamdulillah ini awal yang baik, karena tidak baik kalau ada miskomunikasi dan misinformasi di antara beliau dan saya," kata SBY.
Teh Hangat dengan Suguhan Lumpia Jakarta
SBY tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 12.05 WIB dengan didampingi oleh mantan Menkopolhukam Djoko Suyanto. Kedatangan keduanya disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selang beberapa menit, Presiden Joko Widodo tiba di Istana Merdeka dan langsung menyambut serta menyalaminya dengan hangat.
Usai pertemuan, Presiden Joko Widodo mengajak SBY untuk berbincang sejenak di halaman veranda Istana Merdeka. Aktivitas veranda talk ini biasanya dilakukan untuk menunjukkan persahabatan dan kedekatan antara Presiden dengan tamunya.
Keduanya berbincang sambil menyeruput teh hangat dengan suguhan lumpia Jakarta sebelum memberikan keterangannya kepada awak media.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan bahwa kunjungan Presiden Republik Indonesia ke-6 itu telah direncanakan sebelumnya atas permintaan dari pihak SBY. Permintaan tersebut disampaikan kepadanya pada tanggal 7 Maret kemarin.
"Tanggal 7 Maret Pak Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, menghubungi saya menyampaikan bahwa Pak SBY ingin silaturahmi dengan Bapak Presiden," katanya kepada Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden saat dimintai keterangan. (PR)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...