Sea World Ditutup, Omzet Penjualan Suvenir Turun Drastis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejak Sea World ditutup karena sengketa kontrak perjanjian antara PT Pembangunan Jaya Ancol dengan PT Sea World Indonesia, sejumlah pedagang suvenir di Ancol mengeluhkan omzet penjualan yang menurun drastis.
Salah satunya Ida, seorang pedagang yang menjual baju dan suvenir di sekitar Sea World, Ancol. Ia mengaku omzet yang diperoleh turun hingga enam kali lipat karena pengunjung sepi.
“Sebelum Sea World ditutup, omzet bisa sampai Rp 3 juta saat weekend, sekarang sepi hanya Rp 500 ribu,” kata Ida di Jakarta, Selasa (7/10).
Maslan Panjaitan, pedagang lainnya yang juga menjual pakaian dan suvenir, mengaku mengalami penurunan omzet semenjak penutupan wahana seluas tiga hektare tersebut.
“Biasanya saya bisa dapat Rp1,5 juta sehari sekarang omzet saya turun, cuma dapat Rp 200 ribu per hari,” kata dia.
Pedagang berharap sengketa Sea World dapat segera terselesaikan, sehingga dapat beroperasi kembali.
Penutupan operasional sementara Sea World telah berlangusng sejak Sabtu lalu. Dalam perjanjian yang dibuat tahun 1992, Sea World mengelola hingga Juni 2014. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...