Sebelum Pentas Penutupan Piala Dunia, Shakira Bawa Anak
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi Kolombia, Shakira membawa anaknya, Milan, sebelum pentas pada Penutupan Piala Dunia 2014, yang berlangsung Senin (14/7) dini hari WIB, di Stadion Maracana, Rio De Janeiro.
Milan merupakan anak dari pasangan Shakira dan pesepak bola Spanyol Gerard Pique. Menurut Shakira, berkat Piala Dunia ia berhasil menemukan cintanya, yakni pesepak bola yang berposisi palang pintu Barcelona tersebut. Masih teringat jelas di pikirannya Piala Dunia 2010 ketika ia diminta menyanyikan lagu tema bertajuk Waka Waka. Tak disangka Shakira bertemu dengan Gerrard Pique saat momen tersebut.
“Jika bukan karena Piala Dunia, anakku Milan tak mungin bisa terlahir. Saya benar-benar beryukur dengan semua yang terjadi," kata Shakira.
Pada upacara penutupan Piala Dunia, Shakira menyanyikan lagu La la la pada bagian akhir. Lagu yang ditulis ulang-bersama kolaborasi Shakira, Jay Singh, Dr Luke, Mathieu Jomphe-Lepine, Max Martin, Cirkut, Raelena Arreguin, Lisa Lalalila, dan John J Conte Jr itu merupakan lagu kedua yang dipilih sebagai lagu Piala Dunia.
Tidak hanya itu beberapa musisi juga menyemarakkan perhelatan akbar itu, antara lain Wycleaf Jean, Alexandre Pires, gitaris Santana, dan menurut laman FIFA lebih dari 1000 orang terlibat dalam upaca penutupan ini.
Ada empat pesan yang terselip dalam upacara penutupan Piala Dunia 2014 ini yakni kebebasan, solidaritas, gairah, dan keanekaragaman.
Para penari menampilkan ke-32 tim yang berpartisipasi di piala dunia dengan fokus khusus pada dua finalis, yakni Jerman dan Argentina. Wyclef Jean dan Carlos Santana tampil membawakan lagu berjudul We Will Find a Way dan medley lagu-lagu Brasil bersama Alexandre Pires dan Ivete Sangalo.
Partai Puncak
Argentina dan Jerman bukan dua negara yang asing dalam persepak bolaan dunia, Pada partai puncak yang digelar Senin (14/7) dini hari WIB, tim Tango akan menghadapi Tank Panzer pada final yang akan dihelat di Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Jerman telah tiga kali memenangi Piala Dunia pada 1954,1974, dan 1990. Sementara Argentina dua kali, antara lain pada 1978 dan 1986.
Piala Dunia 2014 telah berlangsung mulai dari partai pembuka pada Jumat (13/6), yang menghadirkan partai Brasil menghadapi Kroasia dan tuan rumah memenangkan pertandingan dengan 3-1.
Kemenangan Brasil tidak serta merta membuat tuan rumah menjadi favorit di turnamen sepak bola paling bergengsi ini, karena selepas cedera yang dialami penyerang andalannya, Neymar saat menghadapi Kolombia pada perempat final Piala Dunia. Brasil kandas di semi final atas Jerman dengan skor meyakinkan 1-7, dan Brasil gagal bersuka cita karena Minggu (13/7) dini hari WIB, tim Samba tak berdaya atas Belanda dengan skor 0-3 pada perebutan peringkat ketiga.
Bagi Brasil, Ini merupakan laga keempat terlibat dalam perebutan tempat ketiga. Pada tahun 1938 (vs Swedia) mereka menang 4-2, lalu di tahun 1978 (vs Italia), Selecao unggul 2-1. Sedangkan kekalahan mereka derita di tahun 1974 (vs Polandia), mereka takluk 0-1.
Untuk kubu Belanda, ini menjadi momen kedua bagi tim berjuluk oranye itu melakoni laga perebutan tempat ketiga. Sebelumnya, tahun 1998, mereka harus mengakui keunggulan tim nasional Kroasia 1-2, yang saat itu diperkuat penyerang Davor Suker.
Di luar arena pertandingan, jutaan manusia di muka bumi merambah dunia maya. Tepat pada Senin (14/7) pukul 00.00 WIB sejumlah pesepak bola legendaris memunculkan berbagai komentar berbeda tentang Final Piala Dunia.
Jurgen Klinsmann berharap Jerman menjadi juara dunia, seperti dalam foto yang dia unggah di akun twitter nya, (@J_Klinsmann). Mantan pesepak bola Jerman pada 1990-an dan kini melatih kesebelasan Amerika Serikat itu tampak memegang kaus tim nas Jerman sembari menulis harapan bagi tim Panzer.
“Aku mengacungkan dua jariku tanda kemenangan, mari kita buat gelar juara keempat kalinya (bagi Jerman), setelah 1954, 1974, dan 1990,” tulis Klinsmann.
Sementara itu Jason Roberts, salah satu mantan pesepak bola yang pernah merumput di Blackburn Rovers Inggris berkomentar bahwa Messi di tim nasional Argentina tidak bisa berharap hal yang sama seperti Messi di Barcelona.
“Melawan Nigeria memang dia (Messi) mencetak dua gol, tetapi Argentina tidak mendominasi pertandingan seperti Blaugrana (julukan Barcelona),” kata Roberts di BBC.
“Saya rasa kali ini Messi kasihan, di Piala Dunia ini dia bermain terlalu ke dalam, dan saat menghadapi Belanda dia hanya beberapa kali memegang bola,” tutup Roberts.
Pesepak bola legendaris Inggris Gary Lineker berkomentar juga di BBC. “Dia (Lionel Messi) memang pemain penting, dan berkualitas saat mencetak gol, tetapi untuk partai puncak ini saya tidak terlalu yakin, karena di perdelapan dan perempat final dia keletihan, karena bermain terlalu jauh ke belakang,” kata Lineker.
Olah ragawan lain, Tony Martin, pebalap sepeda Jerman mengatakan negaranya akan tampil sebagai juara. “Jerman yang menang, cukup 3-0,” kata Tony di BBC. (fifa.com/bbc.co.uk/people.com).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...