Sejarah Hari Buruh Internasional
SATUHARAPAN.COM - Bulan Mei tanggal satu setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Sesungguhnya, bagaimanakah sejarah peringatan hari yang kemudian dinamakan dengan May Day ini?
Hari Buruh Internasional diawali dengan sebuah pergerakan pada tahun 1884 yang dilakukan para tenaga kerja di beberapa negara di dunia. Pada saat itu, diperjuangkan jumlah jam kerja selama delapan jam, yang dinilai sebagai jangka waktu kerja yang paling manusiawi.
Perjuangan menggagas delapan jam kerja setiap harinya dipicu oleh 'pemaksaan' kerja dengan durasi selama 10, 12, hingga 14 jam setiap harinya pada saat itu. Sehingga pada April 1886, sebanyak 250,000 tenaga kerja terlibat dalam gerakan yang kemudian dikenal dengan 'May Day'.
Jantung pergerakan ini terdapat di kota Chicago, Amerika Serikat dan dimotori oleh Asosiasi Tenaga Kerja Internasional dengan jumlah anggota dari 80 negara. Dalam aksi yang digelar di Haymarket affair tersebut, terjadi baku tembak oleh pihak militer, yang kemudian menewaskan empat orang demonstran.
May Day kini telah menjadi peringatan yang diperingati di seluruh negara dan diwarnai dengan berbagai wacana berbeda tentang ketenagakerjaan. Di beberapa negara, Labour Day atau disebut May Day telah ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Sementara di Indonesia, wacana meliburkan kegiatan setiap tanggal 1 Mei masih menjadi pembahasan pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...