Sekda DKI Saefullah Tak Main-main Ingin Lawan Ahok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, menyatakan siap dan tak main-main ‘melawan’ Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta mendatang.
Saefullah, sebelumnya, menyatakan kesiapannya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal ini diungkapkan Saefullah usai bertemu dengan bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, pada hari Jumat (12/8) lalu.
“Masih ada waktu ya kita harus optimis, masakan main-main?. Harus optimis, ini kan demokrasi, jadi sah-sah saja sepanjang demokrasi dilaksanakan secara fair,” ujar Saefullah, hari Rabu (17/8), di Jakarta.
Saefullah yang sekaligus merupakan Ketua PWNU DKI Jakarta itu diketahui telah mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta.
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal, Abdul Aziz, hari Kamis (18/8), bahwa PKB akan melakukan konsolidasi terhadap partai-partai di Koalisi Kekeluargaan untuk bisa mengusung dua orang calon yang akan mendampingi Sandiaga, yakni Saefullah dan Abraham Lunggana alias Haji Lulung yang merupakan kader PKB.
Menurut Abdul Aziz, Saefullah dinilai layak diusung karena berpengalaman dalam hal birokrasi, memiliki kedekatan dengan banyak tokoh agama Islam, dan merupakan salah satu representasi dari masyarakat betawi. Sedangkan lulung, dinilai merupakan kader internal PKB yang memiliki berbagai macam pengalaman, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga juga dinilai layak untuk diusung.
Terlepas dari itu semua, Saefullah mengatakan tetap berserah kepada keputusan PKB serta partai pendukung lainnya.
“Saya belum lihat surat dukungannya, saya tidak akan menanyakannya. Kalau mau didukung ya berikan saja dukungannya,” ujar Saefullah.
Saefullah juga tak menargetkan kapan akan menerima surat dukungan partai sebagai salah satu syarat maju dalam Pilkada DKI 2017. “Mereka pasti menghitung-hitung kapan mau deklarasi, dan kapan saya mesti berhenti dari PNS. Saya menunggu penetapannya saja.”
Ia menyebutkan, visi dan misi dirinya untuk maju dalam Pilkada DKI ialah sebagai bentuk pengabdian sekaligus ingin menjadi alternatif pilihan calon pemimpin Ibu Kota yang bisa dipilih oleh warga.
“Saya sudah dari bawah mengabdi buat jakarta. Seandainya nanti berhasil, ini kan soal alternatif pilihan buat warga. Kita bukan mengejar kekuasaan, kita hanya ingin memberikan pelayanan dan mengayomi masyarakat lebih baik dan lebih luas lagi,” katanya.
Saefullah merasa tak perlu terburu-buru melapor kepada Ahok tentang rencana majunya itu. “Nanti pada waktunya saya akan bilang. Saya akan bilang bila sudah ada dukungan,” ujar dia.
Ditemui secara terpisah, Ahok menganggap wajar apabila Saefullah optimis 'melawannya'.
"Dalam politik memang seperti itu. Pasti percaya diri, kalau nggak percaya diri nggak mungkin bisa mencalonkan diri," kata dia menambahkan.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...