Sekitar 150 Tentara Turki Tinggalkan Komando NATO
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 150 tentara Turki meninggalkan komando NATO pasca-upaya kudeta militer terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan, ujar kepala pasukan aliansi militer tersebut di Eropa, Rabu (7/12).
“Militer Turki menahan banyak perwira dan beberapa dari mereka yang bertugas untuk kami ditarik dari sini dan beberapa mundur dari penugasan,” ujar Jenderal Amerika Serikat Curtis Scaparrotti kepada awak media di sela-sela KTT NATO di Brussel.
Dia mengatakan secara keseluruhan terjadi penurunan 50 persen jumlah perwira militer Turki atau sekitar 150 orang.
Pemerintah Turki mengambil tindakan keras terhadap para perwira militer sejak upaya kudeta pada 15 Juli silam.
Pihak berwenang negara tersebut menangkap atau memecat ribuan personel militer dan menahan lebih dari 100 jenderal dan laksamana.
Pada 18 November, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengungkapkan sejumlah perwira Turki yang bertugas dalam komando NATO mengajukan suaka.
Dua hari kemudian, Erdogan memperingatkan NATO agar tidak melindungi tentara “teroris” yang terlibat dalam upaya kudeta. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...