Sekjen Minta Pelajar Indonesia di Turki Tidak Terpengaruh Isme
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Sekjen Kemenag Nur Syam mengingatkan pelajar Indonesia yang belajar di Pesantren Sulaimaniyah untuk fokus belajar dan tidak tertarik dengan berbagai isme atau pandangan keagamaan yang berbeda dengan pelajaran di Indonesia.
Nur Syam mengemukakan hal itu saat mengunjungi santri Indonesia yang belajar di Pesantren Sulaimaniyah, Istanbul, akhir pekan lalu. Menurut Nur Syam, posisi Turki berdekatan dengan wilayah kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Jangan sampai tertarik dengan pikiran atau gagasan yang mengatasnamakan Islam yang keras, paham radikal atau ekstrem. Pertahankan paham Islam Ananda sesuai dengan paham Islam yang rahmatan lil alamin," kata Nur Syam.
Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya itu meminta santri fokus dalam tugas belajarnya, terutama dalam menimba ilmu pengetahuan keislaman di Turki. Menurutnya, para santri sangat beruntung bisa belajar agama di pusat pendidikan agama di dunia.
"Turki dikenal sebagai pusat peradaban Islam yang luar biasa. Turki pernah menjadi Daulat Islamiyah dengan kemajuan peradaban yang sangat masyhur," dia menggambarkan.
Nur Syam juga mengingatkan keberadaan para santri sebagai duta bangsa. Mereka adalah orang yang terpilih untuk mewakili Indonesia belajar di Turki. Sebab, jutaan anak Indonesia hanya memperoleh pendidikan di negeri sendiri.
"Tunjukkan anak-anak Indonesia itu pintar, cerdas, dan dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Ananda adalah duta bangsa yang akan memperkenalkan ‘inilah Anak Indonesia yang cerdas, sopan dan Islami’," ia berharap.
Selain bertemu dengan santri Pesantren Sulaimaniyah, selama di Turki Sekjen Nur Syam juga mengadakan pertemuan dengan warga akademika Marmara University untuk mengevaluasi penandatangan MoU antara PTKIN dan Fakultas Ilahiyyat pada Marmara University.
Ikut mendampingi Sekjen Nur Syam, Kabiro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Ahmad Gunaryo dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Ferymeldi. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...