Sekjen PBB Amat Prihatin Penangkapan Massal di Turki
MARKAS PBB, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, mengaku amat prihatin atas penangkapan massal di Turki usai upaya kudeta di negara tersebut.
Ban mengungkapkan kepada Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu melalui telepon hari Rabu (27/7) bahwa bukti yang kredibel harus segera diungkapkan agar status hukum orang-orang yang telah ditahan dapat diputuskan oleh pengadilan.
Lebih dari 15 ribu orang termasuk para pejabat militer ditahan menyusul upaya kudeta pada 15 Juli silam dan sekitar 8.000 orang lainnya masih mendekam di penjara.
Pada Rabu, otoritas Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap puluhan wartawan termasuk 47 mantan staf Zaman, salah satu surat kabar terbesar di Turki.
Dalam pembicaraan dengan Cavusoglu, Ban membahas laporan mengenai penganiayaan terhadap para narapidana dan kondisi mereka selama ditahan dan mengaku amat prihatin atas penangkapan massal yang terus terjadi, menurut keterangan juru bicara PBB Farhan Haq.
“Bukti kredibel mengenai orang-orang yang sedang dalam penyelidikan harus segera diungkapkan kepada sistem peradilan sehingga status hukum mereka dapat diputuskan oleh pengadilan,” imbuhnya.
Mevlut Cavusoglu pada hari Kamis (28/7) mengatakan telah memecat 88 pegawai di kementerian luar negeri. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...