Sekjen PBB: Dunia Hadapi Pandemi Informasi Salah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa dunia sedang menghadapi "epidemi informasi salah yang berbahaya" tentang COVID-19. Dia mengumumkan kampanye PBB untuk membanjiri internet dengan fakta dan sains untuk melawan apa yang disebutnya "racun" yang membahayakan jiwa.
Sekjen PBB mengecam apa yang ia gambarkan sebagai "misinfo-demic" global yang menyebarkan saran kesehatan yang berbahaya, seperti "solusi minyak ular," kepalsuan, dan teori konspirasi liar.
Guterres hari Selasa (14/4) mendesak organisasi media sosial untuk berbuat lebih banyak untuk melawan informasi yang salah dan untuk "membasmi kebencian dan pernyataan berbahaya tentang COVID-19."
"Kebencian akan menyebar, menstigmatisasi dan menjelekkan orang dan kelompok," katanya dalam sebuah pernyataan video. “Rasa saling menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia harus menjadi kompas kita dalam menavigasi krisis ini.”
Dia mengatakan orang-orang di seluruh dunia "takut" dan ingin tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus meminta nasihat, dan mereka membutuhkan ilmu pengetahuan.
Sekjen memberi hormat pada "jurnalis dan yang lain yang memeriksa fakta dari gunung cerita yang menyesatkan dan posting media sosial." Dia menyerukan kepercayaan dalam sains dan lembaga "didasarkan pada pemerintahan dan kepemimpinan berbasis bukti, responsif, bertanggung jawab."
"Bersama-sama, mari kita tolak kebohongan dan omong kosong di luar sana," kata Guterres. "Dengan alasan yang sama untuk akal sehat dan fakta, kita dapat mengalahkan COVID-19, dan membangun dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan tangguh." (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...