Sekjen PBB ‘Terdorong’ Perundingan di Wina
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada hari Sabtu (31/10) mengatakan bahwa dirinya merasa “terdorong” dengan pembicaraan di Wina yang mempertemukan para pemain utama dalam krisis Suriah untuk pertama kalinya.
“Saya merasa terdorong ketika para partisipan telah mencapai pemahaman yang sama pada sejumlah isu utama,” ujar Ban dalam konferensi pers di Jenewa setelah bertemu kepala Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer.
Para diplomat tinggi dari17 negara, termasuk Iran, serta PBB dan Uni Eropa, menghadiri pembicaraan tersebut pada Jumat, meski rezim Suriah dan oposisi tidak hadir.
Mereka berupaya mencapai sebuah dasar yang sama terkait konflik yang telah merenggut seperempat juta nyawa dan memicu eksodus pengungsi ke Eropa.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan mereka setuju bahwa Suriah harus keluar dari konflik tersebut sebagai sebuah negara sekuler yang bersatu.
Namun, dia dan Lavrov tidak sepakat soal apakah Presiden Bashar al-Assad harus mundur atau tidak dari kekuasaannya.
Barat dan kerajaan Teluk yang dipimpin Arab Saudi menginginkan Assad untuk mundur, sementara Rusia dan Iran menekankan bahwa Assad berhak memainkan peran dalam transisi menuju pemerintah persatuan dan pemilihan umum nanti.
Putaran pembicaraan berikutnya akan dilakukan dua pekan lagi. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...