Sekolah Zero Narkoba, Kampanyekan Anti Narkoba Lewat Karya Tulis
TANAH DATAR, SATUHARAPAN.COM – Dalam rangka mengkampanyekan anti narkoba di kalangan siswa se-Kabupaten Tanah Datar. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ciba Tanah Datar menggelar acara sekolah Zero Narkoba, berkerja sama dengan SMA Negeri 1 Pariangan, Dinas Pendidikan, Polres, Forum Aktif Menulis (FAM) dan Tim Jurnalis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Pare, sebagai tim penyuluhan narkoba dan bimbingan menulis kreatif untuk mewujudkan cita-cita generasi muda, kususnya di Sumatera Barat.
“Narkoba merupakan bahaya laten yang dapat merusak generasi bangsa. Mudah-mudahan dari penyuluhan ini memberikan manfaat yang luas bagi generasi muda kita,” harap Destia Sastra, Penggagas acara dari LSM Ciba Tanah Datar, Kamis (30/1).
Sementara itu, Dalpen Kepala SMA Negeri 1 Pariangan, Sumatera Barat, bertekad, menjadikan sekolah ‘Zero Narkoba’ dan siap melahirkan penulis-penulis hebat. Penyuluhan narkoba dan bimbingan menulis kreatif pun dilakukan untuk mewujudkan cita-cita itu.
“Kunjungan tim penyuluhan narkoba dan bimbingan menulis kreatif hari ini memantapkan tekad sekolah kami,” katanya, ketika menerima kunjungan Tim Penyuluhan Narkoba dari Polres Tanah Datar, Mupida, Muspika, dan Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.
Kabid SLTP/SMA Dinas Pendidikan Tanah Datar, Lisda M, yang membacakan sambutan Bupati mengatakan, tekad yang dibangun SMA Negeri 1 Pariangan yang ingin menjadi sekolah ‘Zero Narkoba’ bagus sekali. “Pemda Tanah Datar akan sangat mendukung dan semoga siswa-siswa sekolah ini terbebas dari segala macam pengaruh narkoba,” ujarnya.
Hal senada dikatakan, Syarial Kasat Bimas Polres Tanah Datar menjelaskan, jenis-jenis narkoba dan bahayanya. “Segala macam jenis narkoba itu memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya bahkan dapat berujung kepada kematian,” kata Syarial.
Dia meminta siswa dapat menjauhi narkoba dengan cara mengalihkannya kepada kegiatan-kegiatan positif. Bimbingan orangtua dan guru juga sangat berperan menjauhkan anak dari jangkauan narkoba.
Pegiat FAM Indonesia, Muhammad Subhan, juga mengatakan, menulis salah satu cara ampuh menjauhkan siswa dari jangkauan narkoba. Menulis juga dapat menjadi profesi sambilan bahkan profesional jika dilakukan bersungguh-sungguh.
“Jadi penulis itu pilihan. Maka bagi yang berminat jadi penulis mulailah memantapkan pilihan itu,” ujar Muhammad Subhan.
Ia menambahkan, menjadi penulis bukan berarti meninggalkan profesi yang kelak menjadi cita-cita siswa. Cita-cita itu, apa pun jenisnya, harus terus dikejar, tetapi dibarengi dengan aktivitas menulis agar dampaknya lebih dahsyat.
“Yang ingin menjadi guru, guru yang menulis. Yang ingin jadi polisi, polisi yang menulis. Yang ingin jadi pengusaha, pengusaha yang menulis, begitu juga lainnya. Jika semua orang telah menjadikan menulis sebagai kebutuhan, Indonesia akan menjadi negara hebat,” paparnya.
Semangat Cinta Menulis
Di hari yang sama di tempat berbeda, Rahmat Fauzi dari Tim Jurnalis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Pare, Kota Kediri, Jawa Timur, mengunjungi kantor FAM Indonesia di Jalan Mayor Bismo, No. 28, Pare, Kediri. Kunjungan itu dalam rangka silaturahim dan mengenal kegiatan FAM Indonesia dari dekat.
“Kami sangat meminati kegiatan tulis-menulis, dan kami berkunjung ke kantor FAM untuk mendapat ilmu dan pengalaman baru,” katanya.
Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela menjelaskan, FAM Indonesia merupakan komunitas kepenulisan Nasional yang berdiri pada tanggal 2 Maret 2012. FAM Indonesia bertujuan menyebarkan semangat cinta menulis di kalangan generasi muda, khususnya siswa sekolah dasar, SLTP, SLTA, mahasiswa, dan kalangan umum lainnya.
“FAM Indonesia bertekad membina anak-anak bangsa untuk cinta menulis dan gemar membaca buku. Sebab, dua hal ini melatarbelakangi maju dan berkembangnya negara-negara di dunia lantaran rakyatnya suka membaca buku dan menulis karangan,” tambah Aliya Nurlela.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...