Sekum WCC Bertemu Pemimpin Gereja Korea
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Pdt Dr Olav Fykse Tveit, Sekretaris Umum Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) saat ini berada di Korea Selatan, mengunjungi gereja-gereja anggota WCC dan mitra ekumenis. Selama kunjungannya pada 5-10 April, Tveit telah menyampaikan “apresiasi besar” kepada gereja-gereja Korea untuk pekerjaan mereka dan kontribusi kepada gerakan ekumenis.
Tveit mengatakan bahwa Komite Eksekutif WCC, yang baru-baru ini bertemu di Jenewa, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada gereja-gereja Korea, dan khususnya kepada panitia tuan rumah Korea, atas sambutan dan dukungan bagi Sidang Raya ke-10 WCC di Busan tahun lalu. Tveit menyampaikan terima kasih Komite Eksekutif WCC di Seoul pada Senin (7/4) dalam pertemuannya dengan anggota mantan panitia tuan rumah Korea Sidang Raya ke-10
Sidang Raya WCC di Busan adalah momen yang signifikan dalam gerakan ekumenis. Mereka yang menghadiri Sidang Raya akan selalu menghargai keramahan gereja-gereja Korea di hati mereka, kata Tveit.
Sidang Raya Busan
Sidang WCC, yang mengumpulkan sekitar 3.000 peserta dari seluruh dunia berlangsung dari 30 Oktober-8 November 2013, membahas tema “Tuhan kehidupan, bimbing kami menuju keadilan dan perdamaian”.
Sidang ini telah memberikan momentum penting bagi gerakan ekumenis, kata Sekretaris Umum WCC, Pdt Dr Olav Fykse Tveit selama pertemuan pers pada 7 November 2013 di Busan.
Tveit mengatakan Sidang ke-10 WCC memiliki dimensi penting. Diadakan di Korea Selatan, sidang ini telah membawa gereja lebih dekat dengan realitas konflik yang belum terselesaikan. Dia mengatakan melalui Sidang ke-10 WCC, gereja telah mampu mengungkapkan solidaritas dengan orang-orang Korea di Selatan dan Utara, memperkuat upaya WCC untuk perdamaian dan reunifikasi di Semenanjung Korea.
Pada sidang ini, peserta memilih komite pusat dengan anggota 150 orang yang akan bertindak sebagai badan pengambilan keputusan dari WCC sampai sidang berikutnya dalam 7 sampai 8 tahun. Komite tersebut terdiri atas 39 persen perempuan, 61 persen laki-laki, remaja 13 persen, 5 persen masyarakat adat, 2 persen penyandang cacat; 68 persen pendeta dan 32 persen dari anggota komite pusat WCC adalah orang-orang awam.
Komite Pusat WCC memilih Dr Agnes Abuom dari Gereja Anglikan Kenya sebagai moderator, dan sebagai wakil-moderator: Metropolitan Gennadios Sassima dari Patriarkat Ekumenis Konstantinopel dan Pdt Dr Mary Ann Swenson dari United Methodist Church, Amerika Serikat.
Sidang juga telah menunjuk delapan presiden untuk mewakili WCC di daerah masing-masing. Presiden WCC adalah Rev Dr Mary Anne Plaatjies van Huffel (Afrika), Pdt Prof Dr Sang Chang (Asia), Uskup Agung Anders Wejryd (Eropa), Pdt Gloria Nohemy Ulloa Alvarado (Amerika Latin dan Karibia), Uskup Mark MacDonald (Amerika Utara), Pdt Dr Mele'ana Puloka (Pasifik), HB John X Patriark Gereja Ortodoks Yunani Antiokhia dan Semua Ritus Timur (Gereja Ortodoks Timur Gereja) dan Karekin II, Patriark Agung dan Katolikos Segala Armenia (Gereja Ortodoks Oriental). (oikoumene.org)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...