Sel Kanker Dapat Menyebar, Sebelum Menjadi Tumor
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Penelitian telah menemukan bahwa, sel-sel kanker dapat menyebar tak terlihat, sebelum tumor berkembang, dan meninggalkan bom waktu dalam tubuh. Tetapi para ilmuwan telah menemukan terapi, di mana dokter dapat menargetkan untuk memberantas sel-sel kanker “diam” ini, sebelum mereka dapat membunuh pasien.
Para peneliti mengatakan, kemampuan sel kanker dini ini menyebar, namun tetap diam selama bertahun-tahun menjelaskan mengapa pasien bisa mati lama setelah dirawat, dan dianggap sebagai tumor jinak, atau bahkan tidak ada tumor sama sekali.
Para ahli mengatakan, 5 persen menjadi 8 persen pasien kanker meninggal, karena kanker primer atau tidak diketahui, atau cancer of unknown primary (CUP). Fenomena ini terjadi ketika penyakit kanker sudah menyebar tanpa diketahui dokter, setelah ditemukan tumor primer.
Dalam kasus lain, kanker dapat berhasil diobati tapi kembali lagi 10 tahun kemudian. Misalnya, pertumbuhan tumor kecil dapat diangkat dengan operasi dari pasien kanker payudara, tetapi kemudian wanita itu meninggal dari 20 atau 30 tahun kemudian.
Penelitian yang telah dilakukan peneliti AS dan Jerman dengan menggunakan tikus sebagai model, menemukan penanda keterpaparan dalam mengidentifikasi sel-sel kanker diam ini, bahkan meneliti perjalanan dari awal tumbuhnya tumor, kemudian menetap di sumsum tulang atau paru-paru.
Penanda keterpaparan ini, dapat menunjukkan apakah sel benih penyebaran tersebut memiliki kemungkinan adanya penyakit kanker.
'Sangat sulit untuk Diobati
Onkologi Julio Aguirre-ghiso dari Sekolah Kedokteran Gunung Sinai Icahn New York, adalah penulis utama dari salah satu dari dua makalah tentang penyebaran sel kanker diam, yang diterbitkan dalam jurnal Nature.
Dia mengatakan, penyebaran kanker "sangat sulit untuk diobati, dan biasanya itu karena kami menggunakan informasi dari tumor primer.
“Bahkan jika salah satu pertumbuhan penyebaran berbeda dari tumor primer, katanya, "maka dicari penyebab kanker yang mematikan dengan tepat? Inilah yang hendak kita ketahui. Hal ini membuka mata kita, untuk menjadi lebih fokus pada meneliti dan mempelajari penyebaran kanker, dan mengobati pertumbuhan kanker dengan cara yang lebih personal.” Katanya.
Aguirre-ghiso mengatakan, bahwa ketika pasien didiagnosis,CUP, dokter biasanya mengambil pendekatan menonton-dan-tunggu. Jika bahkan satu sel kanker ditemukan berada di sumsum tulang, kata dia, prognosis yang didapat sangat minim.
Namun penemuan oleh timnya dan para ilmuwan di University of Regensburg di Jerman, dapat mengubah cara pengobatan kanker.
"Saya optimis, karena sekarang kita tahu, bahwa kita memiliki kesempatan untuk mengobati pasien dan mencegah penyebaran kanker," kata Aguirre-ghiso.
Para ilmuwan bekerja sama dengan produsen obat Eli Lilly and Company, pada pengembangan obat yang dapat memberantas penyebaran sel diam kanker yang sangat ganas.
Aguirre-ghiso meramalkan bahwa, dalam waktu empat tahun ke depan, obat akan tersedia untuk mengobati sel-sel kanker, baik yang yang berupa tumor "jinak", maupun tumor yang ganas dan yang tidak dikenal di dalam tubuh.
Ia menambahkan, dokter, akan memiliki alat untuk mengetahui apakah sel kanker migrasi aktif atau tidak aktif.
Jika ternyata, ada satu sel diam yang sangat ganas, pasien dapat diterapi dan benar-benar dapat menjadi disembuhkan. Itu sesuatu yang belum terjadi sebelumnya. (voanews.com)
Editor : Eben E. Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...