Selama November, 2.800 Tewas Akibat Perang dan Teror di Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Korban tewas akibat serangan teroris dan konflik bersenjata di Irak pada bulan November tahun ini mencapai 2.885 orang, kata Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI), hari Kamis (1/12).
Badan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 1.380 orang lainnya mengalami luka-luka. Korban dari warga sipil mencapai 926 orang dan 930 mengalami luka-luka.
Laporan bulanan itu, seperti dikutip AFP, juga mengatakan bahwa 1.959 anggota keamanan tewas dan 450 lainnya luka-luka.
Jumlah korban tewas bukan ini meningkat sebanyak 1.093 orang dibandingkan dengan korban pada November 2015.
Namun laporan itu tidak termasuk data dari Provinsi Al-Anbar, di Irak bagian barat, karena ada kendala dengan situasi di lapangan dan gangguan layanan.
Baghdad adalah kota yang paling menderita akibat serangan teror pada bulan November, di mana 152 warga sipil tewas dan 581 lainnya luka-luka, kata UNAMI.
Sementara itu, kota Mosul yang tengah diperjuangkan untuk diambil lagi dari tangan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah, juga menderita parah, dengan 332 warga sipil tewas, dan 114 orang terluka.
"Angka-angka korban itu mengejutkan, dengan warga sipil yang menjadi korban cukup besar," menurut pernyataan yang dikutip dari Utusan PBB di Irak dan kepala UNAMI, Jan Kubis.
Militer Irak yang didukung oleh pesawat tempur koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat dan sekutu lokal, telah 45 hari berjuang untuk merebut kembali kota Mosul, yang dulunya kota terpadat kedua di Irak.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...