Selama Ramadan Israel Pangkas Pasokan Air Bersih Tepi Barat
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM — Perusahaan air nasional Israel telah memotong pasokan air untuk daerah permukiman yang padat dan luas di Tepi Barat. Puluhan ribu warga Palestina tidak mendapatkan akses air bersih yang dapat diminum selama bulan suci Ramadan, kata pejabat Palestina (14/6).
Mekorot, pemasok air utama ke kota-kota dan ke desa-desa Palestina, menyedot pasokan air ke kota Jenin, beberapa desa Nablus, kota Salfit, dan desa-desa sekitarnya.
Ayman Rabi, direktur eksekutif dari Kelompok Hidrologi Palestina mengatakan bahwa di beberapa daerah orang tidak mendapatkan air selama lebih dari 40 hari, seperti dilansir dari Al Jazeera.
“Orang-orang bergantung pada truk penjual air bersih atau mencari jalan alternatif lain seperti mata air dan titik residu air di daerah sekitar mereka” kata dia.
“Sehari-hari para keluarga hanya memiliki 2,3, atau 10 liter per harinya,” katanya, menambahkan bahwa di beberapa daerah merekas sudah mulai ada pendistribusian air.
Dengan memiliki populasi lebih dari 40.000 orang, pasokan air kota Jenin dipotong setengah, dan diperingatkan bahwa Mekorot yang bertanggung jawab atas setiap tragedi kekurangan air selama bulan-bulan musim panas.
Perusahaan air nasional, Mekorot, membantah telah memotong pasokan air, hanya ada pengurangan luas dalam pasokan air ke wilayah Palestina, katanya.
"Akibat dari kekurangan pasokan air di Tepi Barat ... kami telah membuat pengurangan luas pasokan untuk semua penduduk di daerah tersebut," kata Mekorot pada hari Rabu (15/6).
“Semua fasilitas berfungsi dan kemampuan pemasokan kurang dari tingkat konsumsi. Otoritas air baru-baru ini menyetujui rencana besar untuk sektor air dan sesuai dengan yang akan kita bangun untuk memenuhi konsumsi yang diperlukan di Tepi Barat,” perusahaan menambahkan.
Menurut PBB, 7,5 liter per hari untuk perorangan adalah persyaratan minimum bagi kebanyakan orang di kondisi yang tersulit tetapi di beberapa daerah Palestina, di mana suhu melebihi 35 C, persyaratan minimum tentu jauh lebih tinggi.
Sejak tahun 1967, Israel telah membatasi air yang tersedia untuk warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak pasukannya menduduki wilayah.
Orang-orang Israel termasuk pemukim mengkonsumsi air lima kali (350 liter per orang per hari) lebih banyak daripada orang Palestina (60 liter per orang per hari) di Tepi Barat. (aljazeera/kav)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...