Semangat Sekolah Meski Usia Setengah Abad
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Semangat Yudin Aunisi (48), Kepala Kampung Nij, Momiwaren, Manokwari, Papua Barat untuk mengenyam bangku sekolah tak luntur meski usianya hampir setengah abad.
Saat ditemui di Jakarta pada Kamis (18/9) dalam acara silaturahmi 1.500 guru Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) dengan Wakil Presiden Boediono yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Aunisi mengatakan bahwa satu-satunya alasan ia bersekolah adalah keinginan untuk bisa membaca, menulis, dan mendapatkan ijazah. Ia juga berterima kasih kepada guru-guru SM3T yang telah menjadi pengajarnya di Papua.
“Bahwa orang dari Kampung Nij bisa seperti orang-orang di laur sana, supaya bisa jadi pegawai,” tuturnya.
Ia mengaku ingin menjadi inspirasi bagi kaum muda di desanya.
Saat ini, Aunisi telah terdaftar sebagai mahasiswa semester empat jurusan hukum di kampus C Momiwaren. Perjuangannya mengenyam bangku di universitas ini tak lepas dari dukungan pemerintah yang telah mengirimkan para pengajar muda (SM3T) di Papua. Aunisi mengaku tidak pernah patah semangat berangkat sekolah meski setiap hari harus berjalan kaki sejauh tujuh kilometer. Ia juga harus membagi waktu untuk sekolah dan bertani.
Saat memungkasi pembicaraannya, Aunisi menyampaikan harapan agar pemerintah mencurahkan perhatiannya untuk pendidikan di Papua. Ia juga berharap agar guru di desanya bertambah karena selama ini hanya ada satu guru. Melalui program SM3T, Aunisi ingin ada peningkatan mutu pendidikan di tanah fajar tersebut. (kemdiknas.go.id)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...